PAREPARE, Penarakyat.com — Kota Parepare bakal kembali mendapat penghargaan nasional.
Itu setelah Pemerintah Kota Parepare masuk nominasi sebagai Kota Kecil Kategori Infrastruktur yang dinilai sukses dalam melakukan investasi infrastruktur di berbagai bidang oleh Indonesia’s Attractiveness Index.
Bahkan di Provinsi Sulsel, hanya Parepare dan Sulsel yang terpilih masuk nominasi ini. Ajang ini diadakan oleh salah satu majalah nasional terkemuka, Tempo.
Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe pun diundang oleh Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia’s Attractiveness Index, untuk mempresentasikan investasi infrastruktur yang telah dilakukan Pemkot Parepare.
Persiapan presentasi ini dirapatkan bersama Bappeda Parepare dengan SKPD teknis terkait di Bappeda, Senin, 24 Juni 2019.
SKPD terkait di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Keuangan Daerah, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Dinas Kesehatan, RSUD Andi Makkasau, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, PDAM.
Kabid Perencanaan Prasarana Wilayah dan Ekonomi Bappeda Parepare, Zulkarnaen mengatakan, rapat membahas persiapan presentasi wali kota dan data-data yang dibutuhkan.
Data yang dibutuhkan itu, kata Zulkarnaen, adalah investasi infrastruktur dengan sumber penganggaran APBD, DAK dan APBN tahun 2013-2019.
Di antaranya untuk infrastruktur air bersih, infrastruktur jalan, infrastruktur sanitasi, infrastruktur pendidikan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur kepariwisataan
Kemudian data PDRB yang mendukung sektor infrastruktur tahun 2013-2019. Rencana pengembangan infrastruktur 5 tahun ke depan. Serta kontribusi sektor infrastruktur terhadap PAD.
“Intinya Parepare dinilai sukses dalam melakukan investasi infrastruktur di berbagai bidang, makanya masuk dalam nominasi. Bahkan informasi sementara dari panitia menyebutkan yang terpilih dari Sulawesi Selatan adalah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Parepare,” ungkap Zulkarnaen.
Parepare sudah masuk dalam tahapan kedua di ajang ini. Sementara peserta tersisa 56 kabupaten kota dan provinsi se-Indonesia.
“Nantinya, pak wali kota akan presentasi di hadapan tim juri independen. Sehingga persiapan harus maksimal,” tandas Zulkarnaen. (Andi Udin)
