*ABM BICARA DIDEPAN PESERTA BIMP-EAGA SEBELUM PERTEMUAN KHUSUS DG KETUA MENTERI SABAH.
KOTA KINABALU, Penarakyat.com — Meski agenda kunjungan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar, ke ibukota Malaysia Timur, Sabah, adakan pertemuan – Brunei Indonesia Malaysia Pilipina -the East Asean Growth Area(BIMP-EAGA) yang lebih dikenal.dengan sebutan, kawasan pertumbuhan asean timur.
Tentu saja Ali Baal Masdar (ABM) Gubernur Sulbar , yang didampingi, Kadis Tenaga Kerja Pemprov Sulbar, Drs. Maddareski Salatin. Msi, akan pertanyakan perkembangan upaya pembebasan dua warganya oleh sekelompok bersenjata, 11-September 2018. Pasalnya warga Mandar, sampai detik ini belum diketahui pasti keberadaannya apa dalam kondisi hidup atau sudah dieksekusi.
Pada kesempatan pertemuan BIMP-EAGA, yang dihadiri Menteri Pilipina, Gubernur Sulbar dan Ketua Menteri Sabah. Pada, kesempatan yang sama membahas kerjasama ekonomi, perdagangan, dan ketenagakerjaan, menyangkut kondisi TKI .
” Diselah ini tentu bisa saja Gubernur Ali Baal Masdar, menyempatkan diri mengetahui sejauh mana usaha penyelamatan dua warga Mandar, oleh pemerintah Malaysia, dan pihak perusahaan Kapal Nelayan tempat dua WNI Asal Sulbar itu bekerja.”
Hanya disayangkan, pihak KJRI
Sabah di Kota Kinabalu, belum menunjukkan keseriusan ada upaya penyelamatan deplomatiknya selama dua WNI asal Sulbar itu. Hal ini terlihat tak ada respon meski uda dikonfirmasi lewat WhatsApp sekretaris pribadi KJRI Sabah K. Ginanjar, sejak, Rabu hingga berita rilis JNN, Kamis (27/9/2018).
Namun demikian, kontributor JNN di Kota Kinabalu, melaporkan, sejak penculikan kelompok bersenjata, di perairan Sabah, 11 September 2018, terhadap Kedua nelayan WNI yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I,” diketahui beridentitas Samsul Saguni dan Usman Yunus.
Hingga, Kamis (27/9/2018) secara resmi dari pihak Konsulat (KJRI SABAH) belum ada keterangan resmi perkembangan keberadaan dua WNI yang diculik.
MINTA TEBUSAN
” Baru Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Omar Mammah (setingkat Kapolda) kepada akbar (pers) di Sabah (25/9) lalu, menyebut kumpulan penjenayah tersebut meminta wang tebusan itu menerusi panggilan telefon yang dibuat kepada seorang isteri mangsa pada 18 September lalu kira-kira pukul 10.20 pagi, ” tulis Utusan.co,my seperti yang dilaporkan kontribusi JNN, Kamis (27/9) dari Kota Kinabalu.
Dalam keterangan pers, Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Omar Mammah, menyebut penculik itu meminta tebusan sebasar RM. 4 Juta (Rp 3.800 per-satu RM).
Gubernur Sulbar ABM disertai Ketua Tim Penggerak PKK Prov Sulbar Hj.Andi Ruskati Ali Baal, dan dilengkapi personil lainnya :
Drs.Khaeruddin Anas .Msi (Kadis Perhubungan Pemprov Sulbar),
Drs.H.Abd Wahab HS.M.Si (Kabiro Tata Pemerintahan Pemprov Sulbar ), Drs.Maddareski Salatin.Msi (Kadis Tenaga Kerja Pemprov Sulbar), Yusuf Djamaluddin, SH .MH (Kadis Perhubungan Kab.Polewali Mandar), Ir.Ramlan Nawawi,MM (staf Khusus Gub Bid.Perekonomian),
Firdaus Gigo Atawuwur,Spd.MM (Koordinator Kerjaaama Luar Negeri ), Arianto AP (Kebag.Penataan Kawasan dan Bina Agr Pemprov Sulbar ), Dr.Agusnia Hassan Sulur ,SP,M.Si (Sek Bappeda Kab Polewali Mandar), Andi Masri Masdar S.Sos.M.AP (KabagPemerintahan Kab.Polewali Mandar), Muhammad Ghadafi,SS.M.Si (Kasubag Konflik Lahan dan Pertanian Pemprov.Sulbar),
Sulkarnain.S.Sos (staf Dinas Tenaga Kerja Daerah Pemrov Sulbar) dan Ajudan Gubernur Sulbar Aco Patonangi. (JNN/NAS)