JAKARTA, PENARAKYAT.COM – Setelah pemerintah mengumumkan penurunan harga BBM beberapa hari lalu, ternyata harga BBM terutama jenis premium masih sangat mahal, hal itu diungkap ekonom Faisal Basri dalam wawancara yang bertopik kebijakan energi nasional yang disiarkan langsung oleh stasiun TVRI Jumat (8/1/2016)
Mantan ketua tim pemberantasan mafia migas ini mengatakan bahwa bila dibandingkan dengan dengan negara tetangga harga premium kita sangat mahal. ” Tidak usah jauh jauh, di Malaysia saja harga premium RON 95, masih lebih murah dari RON 88 yang di pasarkan di Indonesia” tegas mantan cagub DKI Jakarta ini.
Premium RON 95 ini di Indonesia setara dengan Pertamax Plus yang harganya masih di kisaran Rp. 11.000 – 13.000, Penurunan harga minyak dunia yang ekstrim belakangan ini telah mendorong pemerintah untuk menurunkan BBM jenis premium RON 88 dari Rp. 7.200 ke Rp. 6.950.
Penurunan ini dilandasi oleh kebijakan pemerintah yang mendasarkan harga BBM pada mekanisme pasar, namun bila dibandingkan dengan harga minyak dunia yang turun sampai USD 33 per barrel harga yang sekarang masih terlalu mahal, “kita melihat masih ada intransparansi disini” tandas ekonom senior ini.
Sejauh ini efek penurunan BBM ini belum begitu dirasakan, harga-harga kebutuhan pokok pun tak begeming, bahkan banyak SPBU yang justeru kehabisan stok(Cr2)