Si Hijau Dukung Program Full Day School

image
Dinas Pendidikan (Disdik) Sidrap sosialisasikan Si Hijau, di Cafe Swetnees 99, Pangkajene, Sidrap, Senin, (31/10/2016). (Ft. Ady Sanjaya, penarakyat.com)‎

SIDRAP, penarakyat.com‎ — Gagasan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sidrap untuk menciptakan sekolah hijau di Bumi Nene Mallomo mulai digerakkan. Konsep Si Hijau ini diklaim memiliki efek domino yang positif terhadap dunia pendidikan.

“Selain nyaman dan indah, konsep sekolah hijau akan bisa memberikan rasa nyaman bagi guru dan terutama anak didik,” kata Kepala Disdik Sidrap, Nur Kanaah saat sosialisasi Si Hijau di Cafe Swetnees 99, Pangkajene, Sidrap, Senin, (31/10/2016).‎

Nur Kanaah mengatakan, sekolah hijau saat ini memang belum dirasakan, namun satu dua tahun ke depan baru bisa dirasakan. Proses pertumbuhan tanaman pada sekolah hijau butuh waktu yang lama.

“Makanya, jika setiap sekolah sudah teduh nantinya, maka suasana belajar akan terasa enak dan nyaman, tidak seperti sekarang relative panas utamanya dihalaman sekolah,” ucapnya.‎

Ia menceritakan, gagasan program sekolah hijau itu muncul saat ia melakukan kunjungan kesekolah-sekolah yang saat ini semua sekolah tengah menerapkan program literasi 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan umumnya anak-anak didik lebih menyukai membaca diluar kelas.

“Nah, dari situlah muncul ide untuk membuat sekolah hijau. Nantinya, proses belajar mengajar tidak lagi didalam kelas, akan tetapi di luar kelas atau halaman sekolah pun bisa sebagai tempati belajar,” katanya.

Menurutnya, dengan lingkungan yang nyaman dan hijau akan menjadikan anak didik betah untuk bersekolah. Selain itu juga menjadikan anak-anak didik cinta lingkungan sekaligus sebagai sarana pembelajaran.

“Jika anak-anak betah di sekolah dengan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung, bukan tidak mungkin program full duy school yang digagas Mendikbud RI bisa terwujud di Kabupaten Sidrap,” tegasnya.‎

Saat ini ada 11 sekolah yang diuji coba pelaksanaan sekolah hijau. Sekolah itu terdiri dari 7 SD, 3 SMP, dan 1 SMA. Sekolah ini akan ditanami pohon sekitar 600 bibit dari berbagai jenis.

“Ini baru sementara proses, dan kita uji coba dulu selama 2 bulan. Jika sukses, maka kita lanjutkan ke jangka menengah yakni 1 tahun dengan jumlah 22 sekolah. Begitu juga dengan jangka panjang, kita optimalkan seluruh sekolah di Sidrap akan menjadi sekolah hijau,” bebernya.‎

Sekretaris Disdik Sidrap, Hj Sanabong menambahkan, program sekolah hijau nantinya akan menjadi ikon penting. Menurutnya, sebuah sekolah dapat menjadi sekolah berwawasan lingkungan apabila sudah menerapkan serta mengembangkan 4 pilar utama.

Pilar utama itu, katanya adalah pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif dan pengelolaan, serta pengembangan sarana pendukung sekolah.

“Sejauh ini, dari 386 sekolah di Sidrap yang tersebar di 11 Kecamatan, tak satupun sekolah yang telah menggalakkan sekolah hijau sebagai wadah PAKEM. Makanya, kita programkan ini sekaligus sebagai percontohan,” ungkapnya.‎

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, H Ruslan mengaku, sangat mengapresiasi Dinas Pendidikan dengan programnya Si Hijau. Kedepan, kata Ruslan, 
program itu tidak hanya dilingkup sekolah saja, melainkan juga bisa diberlakukan disemua rumah-rumah yang ada di Sidrap.

“Tenaga pendidik diharap berperan aktif dalam pelaksanaan program ini. Guru harus menyampaikan kepada siswa agar program Si Hijau tidak hanya dilaksanakan di sekolah, akan tetapi di rumah masing-masing,” ujarnya.‎

Menurut Ruslan, kedapan sejumlah program pemerintah yang ada saat ini bisa disingkronkan satu sama lainnya. Seperti, katanya, program Ambil dan Pungut (Ampun) sampah. (ady sanjaya). ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *