PAREPARE, penarakyat.com — Seorang siswa kelas IX.2, SMP Negeri 10 Parepare, Gunawan, harus mendapat perawatan intensif setelah terkena busur di bagian jidat hingga tertancap. Pelaku pembusuran sendiri merupakan teman sekelas korban, AY, Jumat (28/10/2016).
Informasi yang dihimpun penarakyat.com, menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul. 11.00 wita, saat proses belajar mengajar dengan mata pelajaran matematika, namun guru mata pelajaran tidak ada ditempat.
Entah apa motifnya sehingga pelaku memiliki benda tajam dibawa ke sekolah yang mestinya tidak boleh terjadi.
Pemerhati pendidikan, Bahtiar Syarifuddin, sangat menyesalkan adanya kejadian di tingkat pelajar SMP 10 Parepare. Menurutnya, Kepala Sekolah melakukan langkah-langkah tegas dan juga diketahui bahwa sistem pendidikan keluarga tidak berjalan disekolah.
“Membawa benda tajam itu sangat disesalkan, yang mestinya siswa ke skolah hanya untuk belajar dan membawah alat peraga sekolah, bukan benda tajam seperti busur. Ini perlu dikaji di sekolah itu, dan kepala sekolah harus bertanggungjawab jangan selalu membela diri dan menyelamatkan diri agar terlepas dari masalah,” jelasnya.
Kepalas Sekolah,M Sofyan, tidak menyangka kejadian yang terjadi tersebut. Sofyan menambahkan guru matematika itu hanya diberi tugas oleh gurunya, sedangkan wali kelasnya mengajar di kelas lain.
Sofyan berdalil bahwa untuk mengurus siswa sekitar 740 hanya tenaga 43 orang sangat minim tenaga untuk melakukan pengawasan tersebut.
Sofyan, menjelaskan, pihaknya sudah memanggil kedua bela pihak dan tidak ada yang keberatan dalan kasus ini, apalagi saat kejadian pelaku dan guru yang mengantar korban ke rumah sakit fatimah.
“Sudah selesai kasusnya karena tidak ada yang keberatan bahkan tidak ditangani polisi karena sudah aman,” katanya (sp)