Cadangan migas Indonesia akan habis dalam beberapa tahun mendatang , hanya ada satu cara untuk meminimalisasi dampak laju penurunan produksi migas tersebut adalah dengan memperbanyak kegiatan usaha mencari sumber minyak yang baru , hal itu diungkap oleh Humas SKKMIGAS Perwakilan Kalimantan Sulawesi Handel Martua PLN dalam pemaparan materinya di acara eduakasi dan media gathering yang dilaksanakan oleh bagian humas EEES. Acara yang dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media cetak, elekrtonik dan media online di Kabupaten Wajo tersebut di gelar di Glory Convention Center jl. Sawerigading Sengkang.
“ Kita harus menggelar karpet merah untuk kegiatan eksplorasi migas agar cadangan migas kita bisa dipertahankan” kata Handel, namun tidak dapat dipungkiri bahwa industry hulu migas saat ini banyak menghadapi tantangan di sector non teknis yang kebanyakan adalah bersumber dari masalah kehumasan, hal itu dibenarkan oleh humas EEES, Baso Firman “ Kami pun di Wajo mengalami hal tersebut, lihat saja kegiatan pemasangan pipa dari beberapa sumur kami di Wasambo ke Keera, harus molor karena penolakan masyarakat terhadap harga lahan yang akan di bebaskan, namun setelah masyarakat mengerti bahwa kegiatan ini sebenarnya adalah hajatan Negara, mereka akhirnya bisa mengerti, tidak hanya itu operasi kami juga pernah terhenti di tahun 2010 karena demo warga yang menuntut bagi hasil” kenang Baso.
SKKMIGAS dan EEES menggelar acara ini untuk memberikan pemahaman kepada media tentang industry hulu migas kepada segenap wartawan di Kabupaten Wajo. “ Industri ini beresiko tinggi, padat modal serta butuh teknologi tinggi, untuk kegiatan mencari migas butuh modal milyaran bahkan triliyunan rupiah, pemerintah tidak mungkin mempertahkan APBN sebesar itu untuk satu hal yang tidak pasti “ tegas Handel. wartawan dianggap sebagai salah satu pihak yang dapat memberikan pemahaman ini kepada masyarakat . Kegiatan ini diapresiasi antusias oleh para jurnalis di Wajo, terbukti dengan membludaknya peserta, “baru kali ini ada acara yang bisa mengumpulkan seluruh elemen media di Kabupaten Wajo” tandas Muh. Masose, salah satu peserta yang juga salah salah satu ketua bidang di PWI Kab. Wajo.
“ Wartawan dan media itu punya kekuatan besar namun dibalik itu ada tanggung jawab besar yang diemban, karena migas ini untuk bangsa wartawan juga punya tanggung jawab terhadap kelangsungan industri hulu migas di Indonesia ” ujar Danang Agung salah satu pembicara di acara tersebut, menirukan kata-kata dalam film spiderman.
Acara ditutup dengan diskusi antara para pemateri dan wartawan. (cr2)