ENREKANG, Penarakyat.com — Bersama anggota Pansus 2 DPRD Enrekang yang di pimpin langsung Ketuanya Drs H. Ismail Hamid bersama 10 anggota DPRD serta sekwan, 3 pimpinan Baznas Enrekang melakukan study komparasi di Kabupaten Maros,
Selasa (7/72020).
Rombongan diterima ketua Baznas Maros KH. Said Patombingi bersama anggota pimpinan lainnya dan juga dihadiri wakil ketua DPRD Maros dari fraksi Nasdem.Dalam sambutan hangatnya, ketua Baznas Maros justru menyebut, jika kunjungan tersebut ibarat Sumur mencari timba, karena menurutnya semestinya Maros yang harus belajar ke Enrekang tentang zakat infaq sedekah.
Lebih jauh dia menjelaskan lewat layar presentase, untuk pengumpulan ZIS, Enrekang jauh lebih tinggi di banding Maros, karena regulasi dan ketegasan Bupati Enrekang di akuinya luar biasa, seluruh ASN di potong ZISnya 2,5%.emberdayaan, di mana kami punya unit lembaga yang secara profesional mengelola program pemberdayaan mustahik, ada microfinance, balai ternak, ZCD, BTB, Lab, dan lain-lain,” ujar Ketua Baznas Maros.Ketua Baznas maros mengatakan, tidak salah pemerintah menetapkan 2,5% di pada semua ASN, karena kaidah fikih bahwa ketetapan pemerintah di benarkan untuk menengahi perbedaan fikih.
“Jadi tidak salah keputusan Bupati Enrekang dan dapat di pertanggung jawabkan dunia akhirat karena sesuai kaidah fikih tadi. Kami juga akan berjuang dan mengajak Bupati dan DPRD Maros seperti di Enrekang,” ungkap mantan anggota DPRD Golkar 2 periode ini.
Sementara ketua pansus DPRD Enrekang Ismail Hamid menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan tersebut adalah study komparasi, mengandung makna belajar tentang Baznas Maros mengelola zakat Infaq sedekah. Karena berdasar informasi yang diperoleh bahwa Maros cukup unggul di aspek pendistribusian dan pendayagunaan.
“Karena itu semoga kedatangan kami ini membawa manfaat juga bagi Baznas Maros terkait hal-hal yang belum optimal, misal Perda zakat,” ungkap Ismail Hamid, Ketua Pansus.
Pernyataan Ismail Hamid pun mendapat tanggapan balik dari Baznas Maros yakni Dr. Ansar, wakil ketua 1 bagian pengumpulan.
“Kami sangat berharap ada simbiosis mutualis antara kedua belah pihak, termasuk antara DPRD Maros dengan DPRD Enrekang, kebetulan ada wakil ketua DPRD hadir di tengah kita,” kata Dr. Ansar.
Dia melanjutkan, Maros masih harus belajar dari Enrekang dalam hal pengumpulan ZIS.
“Pengumpulan ZIS di Maros baru 3 milyar lebih dari target 5 milyar, itu murni perjuangan kami, karena belum ada penegasan dari Pemda Maros. Kami ingin seperti di Enrekang,” lanjutnya.
Mewakili Baznas Enrekang Ir Mursyid SM, dalam penyampaiannya berterima kasih atas di terimanya kunjungan itu oleh Baznas maros.
“Saya berharap kegiatan ini dapat mengembangkan Baznas Enrekang lebih baik lagi. Kami hanyalah pelaksana UU, karena itu apapun keputusan Bupati dan DPRD itulah yang kami jalankan,” ucap Ketua Baznas Enrekang. (Mbass)