JAKARTA, Penarakya.com — Langkah kontestan asal Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Andi Syaqira, kembali menorehkan sejarah di panggung Dangdut Academy (DA) 7 Indosiar.

Dalam malam result show Rabu (13/11/2025), Syaqira sukses mengamankan posisi 7 besar, sekaligus menegaskan eksistensinya sebagai salah satu talenta muda dangdut paling bersinar saat ini.

Suasana studio Indosiar malam itu pecah oleh sorak-sorai dan air mata haru. Para pendukung Syaqira yang datang dari berbagai daerah, termasuk rombongan besar dari Kabupaten Wajo yang dipimpin H. Ibnu Hajar, anggota DPRD Fraksi Gerindra, tampak memenuhi area penonton dengan semangat yang membara.

Bahkan, beberapa pengusaha tambang nikel dari Sulawesi yang dikenal loyal terhadap dunia seni dan sosial, ikut hadir memberikan dukungan moral dan finansial.

Mereka sempat melakukan “DBOS for Syaqira” — aksi solidaritas berbagi rezeki melalui gift virtual untuk memperkuat perolehan suara sang idola.

Dukungan Total dari Bupati Sidrap

Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian Syaqira.

Ia menilai keberhasilan tersebut tidak hanya buah dari kerja keras sang artis, tetapi juga cerminan kekompakan masyarakat Bugis–Makassar yang selalu menjunjung tinggi nilai sipakatau, sipakalebbi, dan siparappe.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang sudah mendoakan, mendukung, dan bahkan berbagi rezeki untuk Syaqira.

Ini bukti bahwa solidaritas kita, terutama warga Sidrap dan Sulsel, tetap hidup dan nyata,” ujar Syaharuddin Alrif melalui keterangan resminya.

Di Balik Layar: Peran Penting Kaka IJ dan Komunitas Syaqira Lovers

Kesuksesan Syaqira melaju hingga posisi tujuh besar tak lepas dari tangan dingin H. Ilham Junaedy, atau yang akrab disapa Kaka IJ.

Sosok yang dikenal energik dan visioner ini menjadi motor penggerak Syaqira Lovers, komunitas pendukung yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia.

“Ini bukan sekadar dukungan untuk satu individu, tapi tentang semangat daerah dan kebersamaan. Kami ingin menunjukkan bahwa Bugis–Makassar bisa bersinar di panggung nasional dengan cara elegan dan penuh rasa hormat,” ujar Kaka IJ.

Kolaborasi dan Semangat Lokal

Dalam momentum tersebut, turut hadir pula Kastani Arsyad, SE., MM, bersama Saleh, SE, pemilik PT AA Community — perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan tenaga kerja asing.

Keduanya menjadi representasi wirausaha muda Sulsel yang menaruh perhatian pada pengembangan bakat daerah.

“Dunia industri dan seni tidak harus berjalan sendiri-sendiri. Kami ingin berkontribusi dalam mengangkat nama Sidrap dan Sulawesi Selatan lewat dukungan moral dan sosial,” ujar Kastani.

Harapan dari Studio ke Nusantara

Dengan raihan gift tertinggi pada malam result, Andi Syaqira membuktikan bahwa ketulusan dan kerja keras mampu menembus sekat popularitas.

Ia menjadi simbol generasi muda Bugis yang membawa pesan toleransi, kesopanan, dan daya juang tinggi ke level nasional.

Malam itu, Jakarta seolah berubah menjadi Sidrap kedua. Dari sorak “Syaqira Ewako, Syaqira Alakooo…” hingga tarian khas Bugis yang mengiringi momen pengumuman, semua menjadi catatan sejarah emosional yang memperlihatkan bahwa seni bisa menyatukan lintas profesi, daerah, dan lapisan sosial. (Trizz/Ady)