*AKBP Budi Wahyono Perintahkan Reskrim Usut Kasus Lakalantas di Datae
SIDRAP, Penarakyat.com — Kasus kematian seorang gadis Cantik asal Kota Parepare berbuntut panjang.
Nurlisma (18), yang dinyatakan telah meninggal dunia pada Minggu 21 April 2019 lalu akibat kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Pucue, Datae kelurahan Bangkai kecamatan Watangpulu menuai polemik.
Kematian oleh pihak keluarganya dinilai sangat tidak wajar dan mengadukan kembali kasus Lakalantas ini ke Satuan Reskrim Polres Sidrap.
Dihadapan Kapolres AKBP Budi Wahyono, SIK,MH, perwakilan keluarga Nurlisma mengadukan kasus itu untuk di usut karena banyak keganjilan ditemukan di jasad korban.
Informasi kematian Nurlisma diterima oleh sang Ibu, melalui telepon dari rekan Nurlisma bernama Winda yang tinggal di daerah Pucu’E Kabupaten Sidrap.
Informasi itu diterima sekira pukul 15.00wita. Isi pembicaraan mereka, Winda menyampaikan jika Nurlisma mengalami kecelakaan lalulintas sekira pukul 13.00wita. Dan dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 15.00 wita di Puskesmas Lawawoi.
Mendengar informasi tersebut Ibu Nurlisma bergegas menujul lokasi untuk menjemput mayat anaknya. Namun pada saat perjalanan menuju Kabupaten Sidrap, menyusul penelpon yang lain dengan orang yang berbeda dan nomor berbeda, yang mengatakan, Pulang meki saja, mayat sudah menuju ke Parepare.
Karena dalam keadaan panik, sang ibu pun mengikuti arahan penelpon tersebut dan memutar kembali kendaraannya menuju kerumah di Jalan Muhammadya,Kelurahan Ujung Lare, Kecamatan Soreang Kota Parepare.
Dan mayat Nurlisma sampai di rumahnya tepat pukul 16.00wita yang diantar menggunakan mobil Ambulance Puskesmas Lawawoi. Selain Mayat Nurlisma dan supir Ambulance,ikut juga Winda dan ibunya.
Sepenggal cerita ini,tidak ada hal yang menarik. Namun keraguan dari pihak keluarga Nurlisma yang menerima mayat,membuatnya penasaran dan menyimpan rasa kecurigaan.
Sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Bakri dan Karmila (pemilik rumah tempat tinggal Nurlisma selama berada di Kabupaten Sidrap) berbeda saat ditanya koornologis kejadian Lakalantas yang menimpah Nurlisma.
Tak hanya itu, kecurigaan keluarga Nurlisma semakin menjadi-jadi, dikarenakan luka yang terdapat di tubuh Nurlisma ada kejanggalan. Dimana pihak keluarga menemukan ada luka bekas cakar di bagian bahu dan selengkangan Nurlisma,serta luka bonnyok dibagian muka.
Kecurigaan keluarga, menduga jika Nurlisma bukan meninggal akibat Lakalantas melainkan usaha percobaan pembunuhan.
Dengan demikian, pihak keluarga menghubungi penulis untuk meminta menulusuri kejadian yang menimpah anaknya. Dengan harapan misteri kematian Nurlisma dapat terungkap.
Langkah awal yang dilakukan penulis, yakni menghubungi Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono diruang kerjanya, Jumat (17/05).
Dari hasil pertemuan dengan Kapolres Sidrap, AKBP Budi langsung memerintahkan anggotanya membentuk tim untuk melakukan penyeledikan kasus tersebut.
“Jika, memang ada pidana lain yang mengakibatkan kematian Nurlisma (almaruhm), Maka kita akan ungkap,”tegas AKBP Budi Wahyono sembari meminta stafnya memanggil Kasat reskrim dan Kasat Lantas.
Untuk menggali lebih jauh informasi, penulis pun melanjutkan penulusurannya dengan mendatangi Puskesmas Lawawoi.
Kecurigaan,atas kematian Nurlisma yang tidak wajar ini, mulai menuai titik terang. Dimana pihak Puskesmas Lawawoi tidak berkenaan untuk membuka daftar pasien (rekam medik) pada hari yang disebutkan.
Bahkan, pihak Puskesmas terlihat panik saat ditanya terkait pasien Nurlisma. (Ady)