Terbentur Biaya Pengobatan, Balita Penderita Tumor Asal Lanrang Sidrap Butuh Uluran Dermawan

Terbentur Biaya Pengobatan, Balita Penderita Tumor Asal Lanrang Sidrap Butuh Uluran Dermawan

SIDRAP, Penarakyat.com — Untuk makan sehari-harinya juga masih susah, apalagi untuk berobat.

Bagi keluarga miskin yang ada di Sidrap ini dilematis. Betapa tidak, ditengah kesusahannya, kini dihadapkan pada proses biaya pengobatan yang sangat mahal.

Seorang Balita berumur 4 tahun saat ini menderita Tumor dan Anemia Plastik. Diagnosa dokter, bayi yang berdomisili tinggal di Lanrang, Kecamatan Panca Rijang, kabupaten Sidrap ini sudah stadium 3.

Adalah Jihan, anak bungsu dari 2 bersaudara buah hati dari bapak Lammu dan Ibu Ani ini telah terkena Tumor ganas.

Tidak hanya itu, dokter ahli penyakit dalam juga memvonisnya terkena Anemia Plastik.

IMG-20190203-WA0127

Setidaknya, masa depan kehidupan panjang balita Jihan ini, bergantung penuh pada pengobatan paten secara medis.

“Kata dokter tumor ini sudah menyerang Saraf dan juga sudah terinfeksi penyakit Anemia Plastik yang katanya harus transfusi darah seumur hidup,” kata ibu Ani yang lagi perjalanan pulang ke Sidrap dari rumah sakit Wahidin.

Karena keterbatasan biaya pengobatan, katanya, Ia memboyong anaknya pulang ke Sidrap dan memilih berobat jalan.

Kata Ani menceritakan awal mula anaknya terkena Tumor itu kira-kira pada umur 2 tahun, dimanadl dilehernya ada benjolan kecil. Namun hal itu dltak dihiraukannya karena dikira hanya penyakit biasa saja.

Menurutnya, sesuai analisa dokter jika penyakit itu lazim disebut orang bugis (Penyakit Bobekeng,red) dan dileher itu juga ada kayak biji benjolan.

“Saat itu kami hanya mengira itu adalah penyakit anak saja. Tapi pada saat bulan 8 tahun 2018 ini, di lehernya kayak bengkak semakin hari, bulan benjolan itu kian membesar dan ternyata itu jenis Tumor ganas dibilang Dokter,” kata Ani sedih dan was-was.

Saat ini, jihan memiliki 2 benjolan tumor di bagian leher dan 1 didahinya ini. Dan itu selalu membuatnya perih dirasakannya.

“Yang ini dulu cuma terbentur dan sekarang kenapa na tambah hari tamba besar ki kodong,” kata bunda Jihan sambil menunjuk dahi anaknya sambil mengelur elus-elus kaki yang tengah berbaring dimobil yang ditumpanginya.

Saat ini, jihan sudah mengalami perawatan beberapa kali dan sudah dikemo 2 kali kata ani dengan muka sedih melihat anaknya yang berbaring di kursi tengah

“Sudah berapa kali mi kodong masuk rumah sakit dan 2 kali mi di kemo dan saya liat tidak ada pi perubahan,” ujar ibunda jihan dengan hati tengar melihat terus anaknya.

Kata bunda jihan saat ini dia hanya menggunakan BPJS dan belum ada bantuan lain.

“Cuma BPJS ji saya pake dan saya dengar cerita orang- orang di rumah sakit bilang biasanya ada organisasi yang memberikan bantuan tapi, saat ini Jihan belum dapat kodong itu,” kata ani sambil menghelah napas dalam-dalam.

Lanjutnya, saat ini saya tinggal dirumah mertua di sidrap dan dulu saya tinggal di Parepare.

“Dulu saya tinggal di pare pare dan saat inj bapaknya kerja di sidrap jadi saya tinggal di sidrap sekarang, “ujarnya.

“Tapi saat ini saya mau singgah di Parepare dulu di keluarga karena katanya ada tempat pengobatan dia tahu,” ujarnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *