Wajo, PenaRakyat.com – Puluhan petani di Desa Temmabarang, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo, terlihat antusias mengikuti penyuluhan pertanian yang digelar Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124, Selasa (20/5/2025). Kegiatan non-fisik ini menjadi salah satu langkah konkret TNI bersama pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani desa.
Penyuluhan berlangsung di Aula Kantor Desa Temmabarang, dipimpin oleh Bati Teritorial Kodim 1406/Wajo, Pelda Rahmat Sesean, bersama tim Satgas TMMD. Menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Abdul Malik, kegiatan ini memfokuskan pada pentingnya teknologi pertanian modern, pola tanam adaptif, dan pemanfaatan pupuk organik.
“TMMD bukan sekadar membangun jalan atau jembatan. Kami ingin masyarakat desa juga dibekali ilmu agar bisa mandiri secara ekonomi. Petani adalah ujung tombak pembangunan desa,” tegas Pelda Rahmat dalam sambutannya.
Abdul Malik menambahkan bahwa tantangan utama petani saat ini bukan hanya pada cuaca ekstrem, tapi juga pada keterbatasan akses informasi dan teknologi. Karena itu, pihaknya terus mendorong penyuluhan terpadu yang menyasar langsung ke desa-desa.
“Pupuk organik, manajemen air, hingga strategi tanam yang efisien kini menjadi kebutuhan mutlak. Melalui kegiatan seperti ini, kami harap petani bisa lebih siap menghadapi dinamika musim dan tetap produktif,” jelas Malik.
Para petani pun menyambut baik kegiatan ini. Amiruddin (48), salah satu peserta, mengaku baru pertama kali mengikuti penyuluhan yang dipandu langsung oleh TNI dan dinas pertanian.
“Banyak hal baru saya dapatkan, terutama soal cara mengatasi hama dan penggunaan pupuk alami. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” ujar Amiruddin.
TMMD ke-124 di Kabupaten Wajo dijadwalkan berlangsung selama satu bulan penuh. Selain pembangunan fisik seperti perbaikan jalan dan sarana air bersih, kegiatan non-fisik juga digelar secara paralel, meliputi penyuluhan kesehatan, bela negara, dan kegiatan sosial lainnya.
Kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah ini dinilai menjadi kekuatan strategis dalam membangun desa dari pinggiran, sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
Tinggalkan Balasan