WAJO, penarakyat.com – Wakil Bupati Wajo, dr. Baso Rahmanuddin, menekankan pentingnya optimalisasi Bendungan Paselloreng dalam menekan inflasi dan menjaga stabilitas pangan di Sulawesi Selatan. Hal ini ia sampaikan dalam High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (6/3/2025).

Menurut dr. Baso, salah satu faktor utama inflasi daerah adalah kenaikan harga pangan, yang banyak dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan. “Bendungan Paselloreng memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi hingga kini belum berfungsi secara maksimal. Jika dioptimalkan, produksi beras bisa lebih stabil, sehingga tekanan inflasi dapat ditekan,” ujarnya.

Ia juga mengusulkan pembangunan bendung di Bulu Cepo, yang mampu mengairi hingga 110 ribu hektare sawah. Dengan sistem irigasi yang baik, pasokan pangan lebih terjamin, sehingga lonjakan harga akibat kelangkaan dapat dicegah.

“Kami meminta perhatian Bapak Gubernur agar Bendungan Paselloreng bisa dioptimalkan. Selain itu, pembangunan bendung di Bulu Cepo akan sangat strategis untuk memperkuat ketahanan pangan Sulsel,” ujarnya.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam rapat tersebut mengakui adanya kenaikan harga pangan, terutama cabai. Namun, ia memastikan bahwa kondisi ini masih terkendali dengan berbagai langkah, termasuk operasi pasar.

Rapat ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan, serta para bupati dan wakil bupati se-Sulsel.

Dengan optimalisasi bendungan dan penguatan sistem irigasi, pasokan pangan bisa lebih terjaga, mengurangi ketergantungan pada impor, dan pada akhirnya menekan laju inflasi di Sulsel. (Rls)

 

 

 

Jumardi
Editor