BANDA ACEH, Penarakyat.com — Pemerintah Aceh menunjukkan keseriusannya dalam menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.
Sabtu (30/8/2025), Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, memimpin langsung Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di halaman Masjid Gampong Cot Masjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak di 7.285 kecamatan seluruh Indonesia. Di Aceh, pelaksanaan GPM melibatkan 77 kecamatan dan berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Perum Bulog, Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), serta Pemerintah Kota Banda Aceh.
Acara dimulai dengan video konferensi nasional bersama Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri Pertanian RI, menandai sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah dalam menekan gejolak harga bahan pokok.
Usai sesi tersebut, Wagub Fadhlullah bersama unsur Forkopimda secara simbolis menyerahkan paket pangan murah kepada warga, yang berisi beras, minyak goreng, dan gula pasir. Warga terlihat antusias, memadati lokasi sejak pagi demi memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Program pangan murah ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Selain membantu meringankan beban ekonomi, gerakan ini juga bertujuan menjaga stabilitas harga di pasar dan memperkuat ketahanan pangan kita,” tegas Wagub Fadhlullah.
Upaya Hadapi Tekanan Ekonomi
Di tengah tantangan ekonomi global, pemerintah pusat dan daerah dituntut hadir lebih dekat dengan masyarakat. Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu intervensi strategis untuk memastikan ketersediaan bahan pokok sekaligus menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah.
Data Badan Pangan Nasional menunjukkan, sejumlah komoditas pangan cenderung mengalami fluktuasi harga sepanjang semester kedua tahun ini. Melalui GPM, pemerintah berupaya menstabilkan pasokan dan menekan potensi lonjakan harga jelang akhir tahun.
Makna Kebersamaan di Hari Kemerdekaan
GPM kali ini juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Kehadirannya tidak hanya soal distribusi pangan murah, tetapi juga menjadi simbol solidaritas pemerintah dan masyarakat menghadapi tekanan ekonomi.
“Kebersamaan pemerintah dan masyarakat adalah kunci. GPM ini bukan sekadar program, tapi bukti nyata komitmen pemerintah untuk memastikan rakyat tidak sendirian menghadapi gejolak harga,” imbuh Fadhlullah.
Dengan gerakan serentak ini, Pemerintah Aceh menegaskan posisinya sebagai bagian integral dari strategi nasional ketahanan pangan. Sinergi pusat dan daerah diharapkan mampu membangun sistem pangan yang lebih kuat, merata, dan inklusif.
Penulis:MCWA/Amdan Harahap
Tinggalkan Balasan