
WAJO, penarakyat.com — Meski sejumlah daerah di Sulsel sapi qurban di khawatirkan terkena antraks. Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Wajo mengklaim hingga saat ini sapi yang ada di Wajo bebas dari penyakit antraks.
Kasi Keswan Dinas peternakan dan pertanian, Upi mengatakan, sudah beberapa tahun Kabupaten Wajo bebas dari penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas tersebut.
”Sudah beberapa tahun Wajo dinyatakan bebas antraks, namun kami tetap lakukan pengawasan antraks,” ujarnya.
Khusus untuk Idhul Adha, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat. Terkait dengan jumlah sapi qurban yang akan dipotong tahun ini pihaknya mengaku datanya baru akan masuk pada H-1 lebaran.
“Untuk saat ini datanya belum masuk semua, nanti H-1 baru bisa diketahui,” katanya.
Seperti yang dikutip di wikipedia Antraks bermakna “batubara” dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. (ardi)
















Tinggalkan Balasan