Virus Baru Menyerang, Ratusan Ekor Ayam Mati Mendadak‎

image
(Ilustrasi.net)

SIDRAP, penarakyat.com — Keresahan para peternak ayam ras di Dua desa bertetangga terus berlanjut. Belum lagi diketahui virus jenis apa yang menyebabkan produktifitas telur peternak menurun drastis. Kini, virus baru yang diduga menyerang ayam-ayam petelur di Desa Tanete dan Allakuang, belakangan terakhir kini mulai membawa dampak kematian.

Ratusan ekor ayam petelur tersebut dilaporkan mati mendadak, Minggu, (25/12).
Peternak ayam petelur di Desa Allakuang, H Marike, salah satunya harus merelakan puluhan ekor ayam ras miliknya mati secara mendadak itu. Ayam peliharannya banyak yang mati sejak pagi hingga sore tadi.

“Kemarin saja, ada sekitar 200 ekor yang mati, terus hari ini banyak lagi, cuma belum dikumpulkan berapa jumlahnya, nanti tinggal disatukan dan langsung dibuang atau dibakar,” ujar salah seorang anak buah H Marike, Minggu pagi.

Tak hanya H Marike yang mengalaminya, nasib yang sama juga dialami peternak ayam ras lainnya di Desa Tanete (Tetangga Desa Allakuang), H Agus, H Jama, H Layyu, H Yunus, H Asri serta Syarifuddin.

Total ayam peliharaan milik peternak di Desa Tanete yang mati diduga terserang virus yang belum diketahui namanya itu, mencapai ratusan ekor. Kasus kematian ayam itu terbanyak dialami H Jama karena jumlah populasi ayam miliknya mencapai 40 ribu ekor.

“Sepertinya virus baru itu telah menyebar, buktinya sudah banyakmi ayam yang mati mendadak. Anehnya, tidak ada gejala-gejala kematian sebelumnya, awalnya cuma tidak mau makan dan setelah langsung mati begitu saja,” beber H Jama, siang tadi.

Sayangnya, ditengah keresahan peternak di dua Desa dan sekitarnya itu, pemerintah belum bisa berbuat banyak untuk membantu peternak. Penyebabnya, virus baru yang diduga menyerang ayam-ayam itu, hingga kini belum diketahui jenis apa yang menyerang ternak warga setempat.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Sidrap, Sadalia, yang dikonfirmasi terpisah mengaku hingga kini, pihaknya belum menerima hasil pengujian sampel ayam-ayam diduga terinveksi virus baru itu, “Hasilnya belum ada turun sampel uji lab dari BBVet Maros,” pungkas Sadalia. (ady sanjaya)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *