Situs Sejarah di Allakuang Diteliti 51 Peserta Intermediate Training LK2 Tingkat Nasional

Situs Sejarah di Allakuang Diteliti 51 Peserta Intermediate Training LK2 Tingkat Nasional

SIDRAP, Penarakyat.com – Sebanyak 51 peserta LK II tingkat nasional cabang sidrap yang terdiri dari 39 peserta putra dan 12 peserta putri melakukan kujungan dibeberapa situs sejarah seperti Makam Nene Mallomo, Bungnge citta, dan mesjid Jarra’e yang berada di desa Allakuang, Kamis (9/1/2020).

Kunjungan ini dilakukan sebagia proses penerimaan salah satu materi dalam pelatihan ini dan untuk memperkenalkan peninggalan sejarah yang yang ada di Kabupaten Sidrap kepada para peserta yang kebanyakan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini didampingi langsung oleh kepala desa Allakuang (Zainudin) dan sekertaris KAHMI sekaligus pemateri dalam acara ini (Achmad Jafar) yang menjelaskan secara langsung sejarah di sana.

Para peserta diajak untuk aktif berinteraksi dengan pemateri yang menjelaskan situs sejarah Desa Allakuang.

“Saya sangat berterima kasih kepada HMI Cabang sidrap yang memperkenalkan situs-situs sejarah yang ada di allakuang ini kepada para peserta pelatiah tingkat nasional untuk menggali sejarah yang ada di desa allakuang ini,”ujar zainudin.

Zainudin juga berharap dengan adanya kunjungan ini dapat menjadi contoh dan motivasi untuk masyarakat sidrap untuk menggali lebih sejarah-sejarah yang ada di kabupatern sidrap ini.

“semoga dengan kujungan ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk ituk menggali sejarah-sejarah yanga ada di kabupaten sidrap ini umunya dan khusunya di desa allakuang ini,” Harapnya.

IMG_20200109_476

Awalnya peserta diajak mengunjungi Makam Nene Mallomo dan mendengarkan secara langsung penjelasan dari pemateri yang merupakan keturunan ke-8 dari Nene Mallomo terkait makam tersebut.

Kemudian penjelajahan peserta kemah budaya dilanjutkan dengan mengamati Bungnge Citta dan dan diakhiri dengan mengunjungi salah satu mesjid tertua se-ajatappareng yaitu mesjid Jarra’e.

Peserta terlihat sangat antusias menggali sejarah dari situs-situs yang dikunjungi, ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai sejarah yang dilontarkan para peserta kepada pemateri maupun juru kunci yang berada di lokasi kegiatan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sholat zuhur secara berjama’ah di mesjid Jarra’e dan foro bersama. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *