Sering Berhalusinasi, Residivis Narkoba Tebas Tetangga

Sering Berhalusinasi, Residivis Narkoba Tebas Tetangga

PINRANG, Penarakyat. Com – Diduga sering berhalusinasi akibat seringnya mengonsumsi narkoba, Saleh (24) nekat membacok tetangganya sendiri H. Bahtiar (49) hingga harus dilarikan kerumah sakit, Jumat (14/7/2017).

Belum diketahui pasti apa motif perselisihan kedua warga Ahmad Yani kelurahan Pacongan, kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang ini.

Informasi dilapangan korban penganiayaan ini bermula saat pelaku Saleh menghadang korban yang baru saja pulang dari Masjid shalat Azhar sekitar pukul 16.00 Wita.

Tiba-tiba Saleh yang juga residivis pecandu narkoba ini melayangkan parang ke tubuh korban.

Akibat serangan mendadak itu, Bahtiar menderita 3 luka tayang menganga dibagian kepala dan luka robek dipundaknya.

Sementara Saleh usai menebas korban langsung kabururkan korban yang berlumuran darah.

Sementara, H. Bahtiar langsung dilarikan kerumah sakit oleh warga damln jemaah masjid yang kebetulan berada dilokasi kejadian.

Korban saat ini kondisinya masih terbaring kritis di RS Lasinrang kabupaten Pinrang.

Sementara beberapa jam usai menganiaya korban, pelaku menyerahkan diri setelah polisi melakukan persuasif kepada pihak keluarga pelaku.

Kapolres Pinrang AKBP Adhi Purboyo melalui Kasat Reskrim Muh Nasir, SHMH membenarkan kasus penganiayaan bertetangga tersebut.

“Tersangka menyerahkan diri dan diantar keluarganya. Hasil interogasinta, diketahui pelaku paranoid dan sering berhalusinasi jika korban mengguna-gunai ayah pelaku, “ucap AKP nasir dikonfirmasi selulernya sesaat lalu.

Menurutnya, Saleh merupakan diketahui adalah pecandu narkoba karena catatan polisi, tersangka Saleh seorang residivis pecandu narkoba.

“Dia sering keluar masuk penjara di Pinrang karena kasus narkoba. Diduga pengaruh narkoba dia sering berhalusinasi dan dihantui pikiran negatif. Makanya dia membenci korban karena akan membunuh bapaknya,” lontarnya.

Nasir menambahkan antara pelaku dan korbwn tidak memiliki masalah atau perselisihan selama ini. Itu dibenarkan oleh pihak keluarga korban korban.

Kasus ini masih terus didalami polisi dan rencananya juga akan dites urin apakah yang bersangkutan terbukti positif mengonsumsi agama atau tidak. (Ady Sanjaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *