SIDRAP, Penarakyat.com — Kondisi keprihatinan kalangan petani di Sidrap soal masalah harga gabah yang tak menentu akan terjawab.
Pasalnya, ditengah kondisi yang seringkali tidak menguntungkan petani di saat masa panen raya padi yang ditandai dengan anjloknya harga gabah, Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sidrap Fatmawati-Abdul Majid (FATMA) menawarkan program cerdas dan smart berupa “Kartu Petani Sejahtera” (KPS).
“Kami memberikan apresiasi dan dukungan terhadap program kartu petani tersebut. Sebab hal itu bisa menjadi solusi konkrit dalam mengatasi kerugian yang dialami petani akibat turunnya harga gabah,” ujar Aris Asnawi, Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (DPW PBB) Sulawesi Selatan, saat dimintai pendapatnya.
Menurut Aris, keberadaan “Kartu Petani” yang ditawarkan pasangan FATMA menjadi jawaban terhadap keresahan kalangan petani Sidrap.
Sebab selama ini kurangnya pengendalian dalam menjaga stabilitas harga pada saat panen raya, membuat petani sering mengalami kerugian karena hasil panen tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.
Padahal, lanjut Aris, harga hasil panen petani merupakan harapan terakhir mereka dalam meraup keuntungan.
Namun yang sering terjadi adalah nilai jual hasil mereka lebih rendah daripada biaya produksi yang dikeluarkan selama mulai tanam, pemeliharaan sampai panen terutama petani padi terkhusus petani penggarap.
Dengan adanya “kartu petani” yang dikeluarkan pasangan FATMA, menurut Aris, merupakam program cerdas dan efektif karena sifatnya elekronik yang nantinya akan dimasukkan saldo dengan nominal tertentu. “Karena cukup dengan satu kartu sakti tersebut yang dipegang petani dapat digunakan nantinya sebagai modal usaha dalam pemeliharaan dari tanam sampai panen,” jelasnya.
Dengan adanya “Kartu Petani” tersebut diharapkan kalangan petani di Sidrap tidak perlu lagi was-was dan resah bila misalnya terjadi resiko yang tidak diinginkan seperti serangan hama, gagal panen, beli saprodi, anjloknya harga dan lainnya.”Toh…kerugian mereka tidak sampai berat karena masih ada saldo dana didalam kartu petani tersebut,” kata Aris.
Selain itu, tambah Aris, keberadaan “Kartu Petani” tersebut juga bisa berfungsi sebagai pengendali sehingga dana yang diperuntukkan untuk menghasilkan beras dapat digunakan sebagaimana mestinya. (Ady)