ENREKANG, Penarakyat.com – Pengadaan kendaraan dinas (Randis) baru jenis Toyota Fortuner untuk Bupati Enrekang, Muhammad Yusuf Ritangnga, menuai polemik di tengah masyarakat dan menjadi sorotan LSM Pergerakan Koalisi Rakyat (PERKARA).

Ketua LSM PERKARA, Misbah, menilai pengadaan mobil dinas tersebut tidak etis dan belum tepat, mengingat kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami defisit signifikan. Ia mempertanyakan urgensi pengadaan Randis baru, sementara kendaraan dinas peninggalan Bupati sebelumnya—Land Cruiser Prado dan New Mercedes-Benz V-260—masih dalam kondisi layak pakai.

“Saya sebagai putra daerah sangat menyayangkan keputusan Bupati Enrekang yang baru beberapa bulan menjabat sudah membuat keputusan yang tidak masuk akal di tengah kondisi keuangan daerah yang defisit. Apakah Randis peninggalan Bupati sebelumnya sudah tidak layak digunakan?” ujar Misbah.

Menurutnya, Land Cruiser Prado justru lebih cocok dengan kondisi geografis Enrekang dan seharusnya bisa tetap digunakan dengan perbaikan ringan, seperti penggantian aki. Ia menilai keputusan mendatangkan mobil baru sebagai bentuk pemborosan anggaran yang tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.

Misbah juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap perubahan sikap Bupati Yusuf Ritangnga, yang sebelumnya sempat dipuji karena menggunakan mobil Avanza Veloz saat hari pertama bekerja, namun kini justru memilih mendatangkan Randis baru.

“Saya awalnya salut dengan kesederhanaan beliau saat hari pertama masuk kerja menggunakan Avanza Veloz, tapi ternyata tidak sesuai ekspektasi. Tiba-tiba, beliau lebih memilih mendatangkan kendaraan dinas baru jenis Toyota Fortuner,” pungkasnya.

Hingga saat ini, pengadaan kendaraan dinas tersebut masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Enrekang, yang berharap pemerintah lebih bijak dalam menggunakan anggaran, terutama di tengah kondisi keuangan daerah yang sedang sulit. (Redu)