SIDRAP, Penarakyat.com — Wakil Bupati Sidrap terpilih, Ir H. Mahmud Yusuf sangat bersimpatik pada para korban gempa dan tsunami Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).
Rasa empati itu ia lakukan dengan mengajak para pengungsi Palu yang sudah berada di Sidrap untuk bersilahturahmi dengan mereka yang porak-poranda kehidupannya akibat gempa 7,7 Magnitudo di Sulteng 28 September lalu.
Puluhan pengungsi diajak ngopi bareng H. Mahmud Yusuf wakil yang terlilih mendamlingi Ir. H. Dollah Mando ini diwarkop Kedai Ruby, Senin malam (08/10/2018).
“Bagaimana pun juga mereka adalah Saudara-saudara kita yang tertimpa musibah dan butuh uluran tangan. Saya mengajak masyarakat Sidrap untuk memperlakukan mereka secara baik-baik. Apapun kebutuhan sandang pangannya itu pemerintah sudah jamin,”ungkap H. Mahmud dihadapan puluhan pengungsi Palu.
Dia menilai, data pengungsi korban bencana alam di Sulawesi Tengah di Sidrap yang dirilis pemerintah daerah saat ini belum valid sebagaimana kondisi jumlah sebenarnya.
“Makanya, saya bersama pihak Polres Sidrap akan turun langsung ke lapangan melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pengungsi di setiap kecamatan hingga ke tingkat desa dan kelurahan untuk selanjutnya disalurkan bantuan,”tegasnya.
Menurutnya, para pengungsi yang diestimasi lebih dari 4 ribu orang tersebut, saat ini sangat membutuhkan makanan sehari-sehari dan tempat tinggal. “Jadi bantuan yang diperlukan sekarang adalah makanan. Karena mereka mengungsi ke sini karena lapar,” jelas Mahmud sesaat lalu.
Dia menambahkan, selain untuk penyaluran bantuan, pendataan yang akan dilakukan pihaknya terhadap para eksodus asal Palu dan Sigi, Sulteng ini, juga untuk mengetahui berapa dari mereka yang masih berkeinginan kembali ke tempat tinggalnya sebelumnya itu dan berapa yang akan memilih menetap di Sidrap selamanya.
“Tapi, untuk sementara, sambil kita melakukan pendataan, yang terpenting kita harus penuhi kebutuhan primernya dulu. Untuk kebutuhan sekundernya kita pikirkan belakangan. Yang penting mereka bisa makan dulu. Soal pakaian dan lainnya mereka tidak pusingi,” papar Mahmud.
Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap, jumlah pengungsi korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang masuk ke daerah ini melalui
Posko Kabupaten sejak beberapa hari terakhir sudah mencapai 4.400 orang.
“Mayoritas dari mereka (pengungsi) adalah warga Sidrap yang sudah puluhan tahun menetap dan menjadi penduduk Sulawesi Tengah. Mereka kembali ke kampung halaman pascaterjadinya bencana besar di perantauannya itu,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Sudirman Bungi, Senin (8/10/2018).
Disebutkannya, ribuan pengungsi ini tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di Bumi Nene Mallomo itu. “Semuanya sudah didata oleh petugas posko pengungsi kabupaten dan sebagian besar telah diberikan bantuan, karena kondisi kehidupan mereka amat memprihatinkan,” papar Sudirman.
Dia merinci, dari 4.400 pengungsi tersebut, sekitar 2.000 orang di antaranya berada di Kecamatan Pancalautang dan 1.000 lainnya di Tellulimpoe. “Sementara di Maritengngae 700 orang, dan di Duapitue 200 orang, Pituriawa 200 orang, Watangpulu 200 orang dan Kulo 100 orang,” jelas Sudirman.
Dia menambahkan, untuk penyaluran bantuan kepada para pengungsi ini, pihak Pemkab Sidrap berkoordinasi dengan para camat, lurah dan kepala desa tempat pengungsi tersebut berada. “Beberapa kecamatan lainnya sampai saat ini belum memberikan data pengungsi yang masuk ke wilayahnya seperti Pancarijang, Baranti, dan Pituriase,” kata Sudirman. (Ady)