Warga yang semula tertib mendadak ricuh lantaran warga tidak sabar menunggu lama. Awalnya, para pembeli tabung ini diminta menyetor KTP untuk mendapatkan Kupon pembagian gas elpiji 3 Kg seharga Rp15.500.
Namun, berdasarkan penyampaian dari pegawai pasar bahwa 1 KTP dapat 2 tabung gas elpiji. Sementara pengantar gas elpiji dari PT.Harapan Baru Sejahtera belum juga membagikan tabung gas tersebut.
Ratusan warga ini tidak sabaran dan menghendaki pembagian tabung gas langsung tanpa melalui kupon.
Kesalapahaman inipun meluas setelah panitia menunda kembali pembagian hingga beberapa waktu lamanya.
Melihat emosi masyarakat yang tidak bisa lagi diajak kompromi dan mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Akhirnya, pembagian tabung tersebut dilakukan juga atas saran dan koordinasi Unit Inteldim 1420/Sidrap dengan pihak Polsek Teluk Limpoe beserta Kabid.Perdagangan.
Dalam hitungan menit, 3 unit mobil truk pengantar gas ludes diborong semua warga. Pembagian pun dilakukan secara merata.
Kabid Perdagangan H Sudarmin, yang dikonfirmasi, memaklumi kondisi kelangkaan tabung melon isi 3 Kg tersebut sehingga warga berjubel membeli tabung.
Menurutnya, program Pemda Sidrap dengan cara membagikan langsung ke masyarakat gas elpiji karna kelangkaan Gas elpiji 3 kg masih terus terjadi sehingga pengecer memainkan harga hingga dijual tembus seharga Rp25.000.
“Terjadinya Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg ini dipicu karena seiring dgn meningkatnya kebutuhan masyarakat dgn beralih fungsinya penggunaan BBM utk Pompa Air yg sekarang menggunakan gas elpiji dan dijadikannya penerangan di kandang peternakan ayam,” tandasnya. (Ady)