Kapolres Sidrap: Jangan Jadikan Masjid Tempat Berpolitik

Kapolres Sidrap: Jangan Jadikan Masjid Tempat Berpolitik

Sidrap, Penarakyat.com – Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono meminta masjid tak dijadikan sebagai tempat berpolitik.

Hal itu disampaikan Budi sapaan Kapolres Sidrap saat melaksanakan safari jumat di Masjid Nurtarbiyah Kelurahan Duampanua Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap, Jumat (8/3/19). Siang

“Masjid adalah tempat untuk beribadah, jangan jadikan masjid sebagai alat provokasi, propaganda dan kepentingan politik tertentu” ujar Kapolres

Orang nomor satu di jajaran Polres Sidrap itu meminta para pengurus tak membawa kepentingan politik pribadi dan golongan ke dalam masjid. Menurutnya, membahas politik di masjid bisa memecah belah jemaah yang memiliki preferensi berbeda

“Silahkan mendukung salah satu paslon politik, itu urusan pribadi masing – masing, namun jangan jadikan masjid sebagai prasarana untuk berkampanye apalagi dijadikan sebagai tempat untuk membahas pemenangan salah satu paslon tertentu, ini dapat menimbulkan perpecahan nantinya ” ucapnya

Masjid juga harus bersih dari ujaran kebencian dan fitnah kepada seseorang atau kelompok tertentu yang didasari atas kepentingan politik. Masjid pun tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk memprovokasi dalam rangka melawan pemerintahan yang sah.

“Mengapa masjid dan tempat ibadah harus dijauhkan dari aktivitas politik praktis? Karena seringkali kegiatan politik praktis itu diwarnai dengan intrik, fitnah, dan adu domba,” katanya.

Budi juga mengatakan bahwa masjid merupakan tempat masyarakat bertemu untuk menjalin silaturahmi dan beribadah. Seluruh lapisan masyarakat dengan latar belakang sosial, budaya, politik, dan paham keagamaan yang berbeda bertemu di masjid.

“Sehingga dapat dipastikan akan terjadi gesekan, konflik dan perpecahan dikalangan masyarakat jika masjid tersebut dipakai untuk tempat kampanye,” lanjutnya

Dihadapan puluhan jamaah, Kapolres mengimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan khususnya jelang pemilu 2019, menurutnya perbedaan boleh berbeda namun jangan saling membedakan.

“Pandangan dalam berpolitik boleh berbeda namun silaturrahim harus tetap terjalin hindari gesekan maupun pertikaian hanya gegara politik ” tutupnya (li)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *