Mahasiswa UMM Malang Sulap Limbah Plastik Jadi Paving Block

IMG-20190813-WA0003

MALANG,penarakyat.com – Meski menjadikan masalah di sejumlah daerah di Indonesia, namun bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur limbah plastik dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 49 Divisi Ekonomi di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Jawa Timur, misalnya, mampu mengolah limbah plastik menjadi paving block atau conblock.

Kegiatan pengolahan ini sendiri dilakukan para mahasiswa bersama dengan masyarakat dan aparat desa, Jum’at 9 Agustus 2019 malam.

Banyaknya limbah sampah plastik yang berserkan di lingkungan Desa Kemiri sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan desa, menjadi alasan utama mahasiswa KKN 49 UMM untuk mencetuskan program unggulan mengolah limbah sampah plastik menjadi sebuah inovasi paving block.

Ketua Divisi Ekonomi KKN 49 UMM, Arief Elfandi, mengatakan, selain sebagai solusi alternatif pengurai limbah plastik, kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu menjadi sumber tambahan pendapatann masyarakat desa, serta menjadi Badan Usaha Dilik Desa (BUMDES) Kemiri.

Di tempat yang sama, mahasiswa KKN 49 UMM Divisi Ekonomi, Adil Abdul Hakim menambahkan, untuk memproduksi 1 buah paving block, diperlukan 1 kg sampah plastik yang dicampur dengan 1 kg pasir, lalu dicampur oli bekas.

“Masak oli bekas hingga mendidih, kemudian masukkan limbah sampah plastik ke dalam tungku berisi oli panas. Kemudian, jika sudah mencair keseluruhan plastik masukkan pasir lalu aduk hingga menyatu,” jelas Adil Abdul Hakim.

Selanjutlanya, lanjut mahasiswa Fakultas Teknik Informatika UMM itu, masukkan campuran plastik dan oli bekas tersebut ke dalam cetakan paving block.

“Kami sangat senang karena bisa berbagi teknik pengolahan paving blok ini, apalagi kami juga mendapat dukungan antusias dari para Ketua RT dan Ketua RW Desa Kemiri, para perangkat desa Kemiri, pejabat TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir), DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kepanjen Malang, serta dosen pembimbing Ibu Ririn,” papar Adil Abdul Hakim.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiri, Wijiati mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada para mahasiswa KKN 49 UMM, karena telah memaparkan inovasi pengolahan limbah plastik dan oli bekas kepada para perangkat desa.

“Saya sangat senang dan berterima dengan adanya ide inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving block ini, yang mana sampah merupakan PR bagi kita semua. Dan saya berharap ke depan sampah ini bisa menjadi sampah berkah atau pun sampah rupiah yang dapat menambah penghasilan bagi masyarakat Desa Kemiri, untuk pemasaranya mungkin nanti akan di bantu oleh BUMDES,” ujar Wijiati. (Press Realise)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *