SOPPENG, penarakyat.com — Wabah demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupatej Soppeng kian tak terkendali, peningkatan kasus DBD di bumi latemmamala mencapai 700 persen lebih, dari tahun sebelumnya. Terkait hal tersebut, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, langsung menetapkan kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Rabu 23/02/2016.
Melalui siaran pers yang dibacakan langsung oleh Bupati, di Kantor Bupati Soppeng, jalan Salotungo, menyebutkan, penyebaran kasus DBD pada tahun 2016 terjadi di semua kecamatan yang ada di Soppeng. Dia merincikan, Kecamatan yang paling banyak kasus adalah Kecamatan Lalabata, dengan jumlah penderita 105 orang, kemudian Kecamatan Lilirilau, 39 orang, Kecamatan Marioriwawo 38 kasus, Kecamatan Liliriaja 37 kasus, Donri-donri 25 kasus, Ganra 18 kasus, Marioriwawa 16 kasus dan Kecamatan Citta 7 kasus.
“Berdasarkan hasil pengamatan DBD di masing-masing desa/keluarahan di kabupatenm Soppeng, sampai bulan februari terjadi pada desa/keluarahan yang tingkat mobilisasi penduduknya tinggi. Seperti Kelurahan Lapajung, Kelurahan Bila, dan kelurahan Tetti Kenrarae,” kata Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak.
Menurutnya, berdasarkan Peraturan menteri Kesehatan (permenkes) Nomor 1501/Mengkes/per/X/2010 Bab III pasal 6 ayat D, maka Kabupaten Soppeng patut ditetapkan menjadi KLB, mengingat, angka rata-rata per bulan penderita DBD pada tahun 2015 sebayak 18 kasus, sedangkan 2016 di bulan januari sebanyak 161 kasus, dan Feberuari 124 kasus. “Sehingga kenaikannya mencapai tujuh kalilipat dibandingkan jumlah rata-rata tahun sebelumnya,” katanya.
Untuk antisipasi, DBD pihaknya mengaku telah mengerahkan semua kempauan yang dimiliki, termauk dari SKPD terkait, juga bantuan dari pihak TNI dan Polri. Dirinya juga berharap dukungan masyarakat untuk antisipas penyakit tersebut.
“Saya tidak apa-apa daerah saya dicap sebagai preseden buruk dengan status KLB, saya mau rakyat saya di Soppeng selamat dari penyakit ini,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun menyebutkan, trend DBD di Soppeng terus mengalami peningkata dari tahun ke tahun. Tahun 2011, DBD di darah ini hanya, 30 kasus, kemudian terus mengalami kenaikan, ditahun 2012 menjadi 31 kasus, tahun 2013 sebanyak 116 kasus, tahun 2014 mengalami penurunan 97 kasus, tahun 2015 kembali mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 219 kasus. Dan ditahun 2016 baru dua bulan kasus DBD sudah mengalahkan jumlah satu tahun sebelumnya, yakni sebayak 285 kasus. (has)