PINRANG, penarakyat.com — Dua desa di Kecamatan Patampnua Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, dinyatakan terisolasi akibat diserang wabah Antraks. Kabupaten Pinrang di serang wabah penyakit antraks sejak pertengahan Februari. Pihak pemerintah pun sudah melarang menjual atau membeli ternak, sebelum di nyatakan virus antraks di daerah Pinrang dinyatakan lagi bebas antraks.
Penularan infeksi antraks yang disebabkan olah behkteri dari hewan seperti sapi cukup berbahaya, penularan tak hanya melalui kontak antara manusia dengan sapi yang tenfeksi antraks, namun, juga lewat manusia.
Penularan antara manusia terjadi saat penderita yang terinfekasi antraks tanpa sengaja menyentuh bagian tubuh manusia terlebih yang tersentuh di bagian luka, bisa disebabkan penularan secara langsung. Sehingga untuk mencegah penularan terlebih di rumah sakit dimana banyak pasien dan warga yang berkjunjugn, pihak rumah sakit memberikan perlakukan khusus, terhadap dua orang penderita antraks, Adi dan Gunawan. Keduanya ditempatkan diruang isolasi rumah sakit Lasinrang, pihak rumah sakit juga sangat menjaga kebersihan pasien.
Konsulur penyakit khusus Rumah Sakit Lasinrang, Abdul Rasyid, mengatakan, penyakit tersebut cukup
membahayakan karena bisa kontak langsung dengan pasien, terutama kontak langsung dengan kulit, karena virusnya dalam darah.
“Jadi kalau pasien yang sehat bisa terluar karena kontak langsung. Kami disini dengan perawat menjaga diri juga karena bisa kontak dengan kulit bersama dengan penyakit lain, seperti tuberklosis itu bisa melalui udara, yang penting kebersihanya perlu dijaga dengan baik, jangan ada penularan betul betul bisa di pisahkan dengan pasien lain,” katanya.
Seperti diketahui, antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks bermakna “batubara” dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. ( at )