Forum Diskusi Bahas Kondisi Bangsa Indonesia Dihadiri Akademisi

Forum Diskusi Bahas Kondisi Bangsa Indonesia Dihadiri Akademisi

MAKASSAR, Penarakyat.com — Sejumlah elemen masyarakat dan tokoh Akademik duduk bersama dalam dialog dan diskusi yang membahas kondisi Bangsa Indonesia saat ini.

Mereka menyikapi perkembangan politik bangsa Indonesia dewasa ini.

Bertempat di Ruko Malino blok D nomor 05 Jl. Poros Perumahan Bukit Baruga Kelurahan Antang Kecamatan Manggala, Kota Makassar, diskusi ini berjalan alot, Ahad (09/09/2018).

Kegiatan inipula turut dirangkaikan Peresmian Sekretariat Pusat Relawan #2019 Ganti Presiden dan Pengukuhan Pengurus.

Acara dihadiri 40 orang dari berbagai elemen masyarakat termasuk akademi.

Adapun yang hadir diantaranya Ketua FUIB Muchthar Dg Lau, Ketua LPAS Ust. Sidik, Sekertaris Umum RGP Sulsel Andi Hidayatullah.

Hadir pula Faisal Silenang selaku Kuasa Hukum FUIB, Andri Arief Bulu (Kader Gerindra), Dr. Arkam Azikin (Akademisi), Tajuddin Rahman, SH. MH

Peserta dan Pengurus Sekretariat Pusat Relawan #2019 Ganti Presiden yang dilantik 40 orang ini dari unsur FUIB (Wahdah dan LPAS).

Ketua Panitia Uzt Muchtar Dg Lau menyampaikan kegiatan ini digelar di Sulsel, itu sifatnya hanya independent dan tidak ada hubungannya dengan Partai Politik tertentu.

Diskusi terbatas ini dipandu langsung oleh Wakil Ketua Gerindra Sulsel Andri Arief Bulu dengan mengambil tema Dialog “Problematika Kebangsaan dan Kedaulatan NKRI”.

Sementara, para pemateri ini memaparkan pandangan masing-masing terkait kondisi bangsa Indonesia menjelang Pemilu 2019.

Dr. Arkam Azikin misalnya, menjelaskan pandangan terhadap kondisi kebangsaan ini sangat keterkaitan sejarah perjalanan bangsa ini terutama Skenario Komunis tahun 1948 di Madiun adanya pembunuhan Para Ulama (NU).

Selanjutnya pada pemilu pertama Komunis Masuk Parlemen, dan tahun 1965 Inflitrasi di TNI. “Menurut hemat saya, dalam 5 tahun terakhir indikasinya sama yang terjadi pada saat ini,”paparnya.

Begitupun, yang dikemukakan Tajuddin Rahman, SH. MH, menjelaskan dalam UUD 45 setiap warga negara memiliki hak berserikat. “Kemarin saya baca di Instagram ada Hastage #2019 ganti Presiden dan Bentuk Negara Khilafah. Inikan sudah menyebar ke Orang-orang dan etnis Suku Tionghoa dan Non Muslim,”tegasnya.

Sementara, dalam sesi tanya jawab, masing-masing diberikan kesempatan peserta untuk menyampaikan pendapatnya.

Berikut beberapa petikan sesi tanya jawab peserta dan pemateri :

Target apa yang akan dicapai oleh Tagar #2019 ganti presiden? Dijawab oleh pemateri adalah memenangkan Pak Prabowo dalam Pilpres tahun 2019

Siapa saja yang bisa bergabung dalam Tim Relawan #2019 Ganti Presiden? Dijawab Pemateri, siapa saja boleh bergabung asalkan tdk melanggar Konstitusional, legal serta tdk menyalahi UUD 1945.

Banyaknya Opini mengenai Tagar #2019 Ganti Presiden? Dijawab bahwa ini adalah Pertarungan Politik pertarungan Kreatifitas, jadi terserah kedua kubu pak Prabowo dan Pak Jokowi mau berbuat berkratifitas sesuai yang mereka inginkan. Jika masuk ke Medsos maka ini sdh masuk ke Parturangan Gagasan Politik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *