Ragam, penarakyat.com – Ibadah puasa pada bulan Ramadhan tidak bisa dilepaskan dari buah yang satu ini, buah kurma. Buah khas dari timur tengah ini menjadi salah satu buah yang populer pada saat bulan suci sebagai salah satu menu favorit berbuka puasa. Selain menjadi salah satu hal yang dicontohkan Rasulullah ternyata hasil penelitian juga membuktikan berbagai manfaat sehingga buah kurma menjadi menu unggulan saat berbuka puasa.
Setelah menjalani ibadah puasa tubuh kita perlu segera ‘diisi’ kembali setelah 14 jam tanpa pasokan makanan, terlebih sel otak yang butuh pasokan energi tinggi.
Berikut tiga alasan kurma unggulan untuk buka puasa:
1. Kandungan gula yang tinggi.
Kurma mengandung sejumlah besar gula, berkisar antara 75–87 persen.
Sekitar 55 persen gula dalam kurma berbentuk glukosa.Sedangkan 45 persen lagi membentuk fruktosa.
Dengan sangat cepat, glukosa dalam kurma yang disantap saat berbuka akan berubah menjadi fruktosa, lalu langsung diserap melalui sistem pencernaan untuk menyirami dahaga tubuh akan energi.
Khususnya jaringan-jaringan yang memerlukan pasokan tinggi energi, seperti: sel-sel otak, sel-sel saraf, sel-sel darah merah dan sel-sel tulang belakang.
2. Serat terbaik untuk usus
Serat pangan larut air dalam bentuk pektin yang dikandung kurma jauh lebih besar dibanding pada buah-buah lain.
Selain itu, kandungan serat dalam kurma dapat bertindak sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik pada saluran usus besar manusia sehingga dapat membantu pencernaan.
3. Memenuhi kebutuhan energi
Makan kurma sebanyak 100 gram dapat memenuhi kecukupan energi harian sebesar 12-15 persen.
Ketiga manfaat yang terbukti secara ilmiah di atas nampaknya sudah cukup bagi kita untuk menyediakan kurma sebagai santapan buka puasa di setiap rumah muslim di bulan suci, bahkan untuk menu sehari – hari menyantap kurma untuk sarapa pagi diyakini mampu memberikan energi tinggi untuk produktivitas kerja. (Cr2)
