PAREPARE– Pemerintah Kota Parepare menyikapi adanya dugaan wabah virus jembrana, yang disebut mulai menjangkit hewan ternak sapi. Sejumlah upaya dilakukan, termasuk memesan vaksin yang jumlahnya mencapai ribuan.
Sekretaris Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP) dr.H. Nurdin mengatakan, kasus penyakit yang terjadi yang mengakibatkan adanya hewan ternak sapi yang mati diduga kasus Jembrana.
“Perlu kami sampaikan bahwa kasus penyakit yang terjadi di Parepare sebetulnya ada dua gambaran yaitu PMK dan Jembrana. Untuk kasus PMK, sampai hari ini zero kasus, karena sudah dilakukan penanganan vaksinasi 80 persen dari total populasi,” jelas dokter Nurdin, Selasa (31/1/2023).
Namun, kata dokter Nurdin, segala upaya yang dilakukan oleh pihak PKP melakukan gerakan cepat, dan hingga saat ini sudah terkendali.Di sisi lain kata dia sebelumnya sempat tingkat kematian ternak cukup tinggi, namun sebenarnya total kematian semuanya bukan penyebabnya Jembrana.
“Karena ada beberapa kasus seperti berak darah, atau koksidiosis. Itu juga tingkat kematiannya cukup tinggi, tapi ini merupakan penyakit rutinitas dan itu bisa kita tangani,” tegasnya.
Lebih lanjut Nurdin menjelaskan, Jembrana sendiri ini adalah imbas dari beberapa Kabupaten/Kota yang lain, karena Kota Parepare merupakan daerah perlintasan. Jadi langkah-langkah yang telah dilakukan, yaitu memperketat pengawasan lalu lintas ternak, dan melakukan sosialisasi kepada peternak atau pedagang untuk tidak melintaskan ternak, yang berasal dari area yang disinyalir adanya kasus penyakit hewan.
“Kasus ini muncul akhir tahun, sekitar bulan 11 tahun 2022. Jumlah kasus, sebenarnya data kita ada kematian sekitar 50an hewan, namun penyebabnya bukan jembrana. Kasus jembrana hanya sekitar 20 atau 30, itu sesuai hasil uji pemeriksaan Balai Besar Vetariner (BBV) Maros,”jelasnya.