OPINI, penarakyat.com–Berbakti kepada orang tua khususnya Ibu sangat dianjurkan oleh agama Islam. Karena ibu sangat besar jasanya dalam memelihara dan mendidik anak-anaknya. Sejak ibu mengandung dia telah mengerahkan seluruh energinya agar bayi yang dikandungnya tetap sehat, terlebih ketika melahirkan anaknya nyawanya pun rela dipertaruhkan.Dan tugas ibu tentu saja belum berhenti sampai disitu Ibu masih harus menyusui anaknya hingga dua tahun dengan mengorbankan sebagian waktu tidur dan istrahatnya.Oleh karena itulah kenapa berbakti kepada Ibu di dalam Islam harus didahulukan daripada berbakti kepada Bapak. Sebagaimana dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi’, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Hadist diatas menegaskan begitu besarnya penghargaan Islam terhadap kaum perempuan khususnya ibu,Islam menempatkan derajat seorang ibu tiga kali lebih tinggi dari ayah dalam hal berbakti kepada kedua orang tua.
Di sisi kehidupan sebuah komunitas peran ibu sangat vital terhadap kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara. Dari tinjauan sosiologi diakui bahwa entintas terkecil dari suatu bangsa adalah keluarga. Rapuh dan runtuhnya keluarga merupakan indikator lemah dan hancurnya sebuah bangsa.Karena keluarga merupakan lingkungan sosial yang terpenting bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak, keluarga juga tempat anak mendapat bimbingan dan latihan selama kehidupan mereka, dimana kelak setelah dewasa akan memegang tongkat estafet sebuah bangsa.Peran ibu dalam melahirkan anak sebagai generasi keluarga tak tergantikan oleh para ayah, begitu pula naluri keibuan yang dititipkan Tuhan juga tak tergantikan, merekalah yang paling erat intraksinya dengan seorang anak terutama pada masa balita, yang kita kenal sebagai masa emas bagi seorang anak, dimana pada masa ini peran pendidikan dan keteladanan seorang ibu sangat penting.
Dan bukan hanya dari segi pendidikan anak, peran ibu dalam stabilitas keluarga juga tidak kalah pentingnya, ibu berfungsi layaknya sebagai seorang manager dalam sebuah organisasi atau perusahaan, dialah yang mengatur jalannya roda keluarga, sebuah keluarga akan mengalami kekacauan bila tidak diatur dengan baik oleh seorang ibu, karena dapat juga berdampak pada kinerja sang ayah yang kerjanya kebanyakan di luar rumah.
Peran ibu memang terkadang tidak terlihat, tetapi sangat besar.Sejarah mencatat bahwa peristiwa-peristiwa bersejarah di dunia ini yang notabene banyak dicetuskan oleh kaum pria sangatlah dipengaruhi oleh peran dan dukungan isteri yang mendampinginya, kita sudah sering membaca kisah keteguhan hati Siti Hajar dalam mendukung keputusan Nabi Ibrahim suaminya dalam menunaikan perintah Allah, ketika mendapat ujian dari Allah dengan perintah menyembelih puteranya Ismal. Kisah sitti Khadijah yang senantiasa mendukung Dakwah Rasulullah sampai-sampai mengorbankan seluruh hartanya. Disisi yang lain ada kisah tentang Siti Asia, istri raja Firaun yang zhalim yang selalu melindungi Musa Kecil yang akhirnya menumbangkan Firaun. Sisi-sisi sejarah ini membuktikan peranan ibu yang tidak begitu kelihatan namun bisa merubah sejarah.
Didunia kontemprer saat ini,terkadang keberhasilan dalam pengambilan keputusan seorang pejabat pemerintah tidak lepas dari peran istrinya dalam menyumbangkan ide-ide cemerlan untuk membantu peran suaminya dalam membangun sebuah ummat,bangsa dan negara .
Hal-hal di atas setidaknya memberikan gambaran bahwa peran ibu sangatlah besar dalam kehidupan ummat, bangsa dan Negara sehingga tidak salah bila Negara memberikan perhatian khusus kepada kaum perempuan yang sejatinya akan menjadi seorang ibu, dengan membentuk bidang khusus pemberdayaan perempuan.Namum selayaknya perhatian ini tidak hanya ditujukan untuk peningkatan kapasitas dalam segi keterampilan hidup saja, sehingga bisa menjadi lebih produktif dalam segi ekonomi, tetapi juga harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dari segi ilmu dan kapasitas dalam menjadi ibu yang memerankan peran strategis dalam memegang fungsi control dan manajerial dalam keluarga yang sejalan dengan nilai, norma dan moral agama, sehingga mereka pun dapat menjadi pelopor dalam berkhidmat untuk bangsa dan negara.
Hari ibu merupakan momentum yang baik untuk kita kembali merenungkan pentingnya peran ibu tersebut, tentunya tidak sebatas merenungkan tetapi lebih dari itu moment ini seharusnya mampu menjadi tonggak kebangkitan bagi semua kaum ibu dan perempuan di negeri ini untuk bangkit, menyadari perannya, menigkatkan kapasitasnya sehingga peran yang besar tersebut dapat diperankan dengan baik untuk kemaslahatan ummat, bangsa dan Negara.
Selamat Hari Ibu untuk seluruh ibu-ibu dan calon ibu di seluruh Indonesia, bangkitlah ditanganmu ada tanggung jawab dan masa depan bangsa ini.
By Hj.Herawati,Amd.keb
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
DPD PKS Wajo
—————————–