SIDRAP, penarakyat.com — Warga Desa Kalosi Kecamatan Dua Pitue mendadak geger, Selasa (20/12). Sepasang bocah berumur 3 tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan hanyut di Saluran Induk Jaringan Pengairan Irigasi Desa Kalosi sekira pukul 15.00 wita.
Kedua bocah malang ini adalah Syahira Samsul (3 tahun) dan sepupunya, Muh Yasin (3 tahun). Sebelumnya, seorang kakek bernama Maraja (53) histeris karena dua cucunya tidak ditemukan sejak siang harinya.
Kabar hilangnya dua bocah tersebut langsung menyebar kepada warga setempat. Sejurus kemudian, dua saksi mata masing-masing lelaki Lakandacong dan Lelaki Ambo Tang histeris dan mengabarkan telah menemukan dua sosok jasad terapung disungai.
Penemuan jasad itupun terdengar kepada sang Kakek dan bergegas ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Benar saja, dua jasad yang hanyut disungai Saluran Induk Jaringan Pengairan Irigasi Desa Kalosi itu adalah cucunya yang dicarinya itu.
Menurut cerita Maraja, kedua orang tua cucunya itu sedang bekerja dan anaknya itu dititipkan ke dia. Awalnya, kedua korban masih tetap terlihat dari pengawasan kakeknya. Namun menjelang pukul 15.00 wita, sang cucu juga tak ditemukan.
Bahkan sudah bertanya kepada warga terkait hilangnya dua bocah malang tersebut.
Kedua jasad bocah tersebut telah dievakuasi ke Puskesmas Tanru Tedong dan selanjutnya dibawa kerumah kakeknya.
Dari keterangan dokter Puskesmas Dua Pitue, dr Makkiah membenarkan korban meninggal akibat tenggelam.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik ditubuh para korban. Murni bocah ini meninggal karena kehabisan oksigen saat berada didalam air,” katanya.
Sementara, Kapolsek Dua Pitue AKP Slamet Paryadi yang dihubungi juga membenarkan kejadian tersebut. “Kasus tersebut telah ditangani unit Reskrim Polsek Dua Pitue. Dan dari pihak keluarga yang diwakili kakek korban Maraja juga menerima dengan ikhlas kematian cucunya,” tegas Kapolsek, sesaat lalu sambil melaporkan kondisi wilayah Mapolsek Dua Pitue masih tetap kondusif dan terkendali. (ady sanjaya)
