image
Salah seorang korban didampingi oleh KPAI. (dok. penarakyat.com)

MAKASSAR, penarakyat.com — Satu persatu dari belasan korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum tenaga honorer SMP 20 Manggala Makassar mengakui telah menjadi korban. Keempatnya pun mengaku akan tetap melaporkan ke jadian tersebut ke Polrestabes Makassar.

Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Indah Rahmayani, yang mendampingi para korban, mengatakan, hingga Selasa (25/10/2016), sudah ada empat korban yang mengaku kepada pihak kepolisian mengalami kekerasan seksual oleh pelaku.

Kendati berkas perkara tersebut dilimpahkan oleh Polsek Manggala, ke Polrestabes Makassar, namun para korban berencana akan tetap melaporkan NN.‎

‎Informasi yang dihimpun penarakyat.com, menyebutkan korban yang saat ini mengalami trauma berat saat ini didampingi oleh KPAI. KPAI akan memberikan healing serta saat ini mereka ditempatkan di Selter warga atau rumah aman dengan seijin orang tua masing-masing.

‎”Kalau saya dari perlindungan anak tetap menjamin hak hak korban. Karena dalam masa trauma, saya harus memulihkan dulu korban,” kata Indah Rahmayani, Selasa (25/10/2016).

Terkait dengan tindakan pidananya, KPAI menyerahkan sepenuhnya ke ‎pihak kepolisian. 
“Biar bagaimana negara kita ini negara hukum. Dan saya jelaskan berdasarkan pengakuan korban AG, ada 11 korban lain, dan diantara ke 11 ini baru empat yang saya temui,” jelasnya.‎

Sementara korban AG sendiri mengaku diancam akan dibunuh dengan ilmu hitam ketika berani melaporkan perbuatan NN.

“Diancamki, karena adami ilmu hitam dalam tubuhta, dia bilang kalau bicarako sama orang langsungko meninggal,” kata korban AG.

Seperti diberitakan penarakyat.com sebelumnya, pelaku NN melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi para korbannya dengan ilmu kebal. Perbuatan kejahatan seksual pelaku dilakukan di ruang pramuka saat sekolah sepi. (atho)