SIDRAP,  Penarakyat.com – Mengawali kepemimpinannya sebagai Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, SIP, MM, menegaskan komitmennya dalam memanfaatkan seluruh potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di Bumi Nene Mallomo.

Salah satu langkah strategisnya adalah pengembangan tiga pembangkit energi terbarukan yang akan menjadikan Sidrap sebagai daerah pionir dalam pemanfaatan energi bersih.

Dalam acara sahur bersama awak media pada Sabtu (8/3/2025), Bupati Syaharuddin memaparkan rencana besar tersebut.

Kabupaten Sidrap akan memiliki tiga jenis pembangkit energi terbarukan sekaligus, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di beberapa kecamatan termasuk Watang Pulu, serta Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang sudah beroperasi sejak 2018.

“Ini adalah langkah bersejarah, karena belum ada daerah di Indonesia yang memiliki tiga jenis energi terbarukan secara bersamaan,” ujar Syaharuddin.

Pembangkit Energi Hijau untuk Sidrap

PLTS Mojong akan memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan.

Teknologi ini diyakini mampu membantu Sidrap dalam mencapai target nol emisi gas rumah kaca pada 2050, sejalan dengan komitmen global yang ditekankan dalam KTT COP 26 PBB di Glasgow pada 2021.

Sementara itu, PLTPB di Watang Pulu dan sekitarnya akan mengoptimalkan panas bumi sebagai sumber tenaga. Menurut data global, listrik dari tenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di 24 negara dan berpotensi menghasilkan daya antara 35 hingga 2.000 GW. Kendati demikian, pemerintah daerah masih melakukan kajian untuk menentukan kapasitas daya yang bisa dihasilkan dari potensi panas bumi Sidrap.

Di sisi lain, PLTB Sidrap yang telah beroperasi sejak 2018 tetap menjadi andalan dalam penyediaan energi terbarukan. Pembangkit ini merupakan yang pertama di Indonesia yang beroperasi secara komersial, dengan kapasitas 75 MW yang terdiri dari 30 turbin angin setinggi 80 meter. PLTB ini dikelola oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi sekitar 150 juta dolar AS.

Mega Proyek Jangka Panjang

Syaharuddin menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur energi hijau ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang. “Kami akan berupaya memanfaatkan relasi dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan proyek ini. Dengan adanya tiga pembangkit energi terbarukan, Sidrap bukan hanya akan mandiri energi, tetapi juga bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia,” katanya.

Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, listrik dari Mojong dan Sidenreng akan mampu menjangkau seluruh masyarakat Sidrap, menciptakan lingkungan yang lebih hijau, serta membuka peluang investasi di sektor energi terbarukan.

“Pembangunan ini bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk generasi Sidrap di masa depan,” tutup Syaharuddin. (Riss)