WAJO, PenaRakyat.com – Menyusul peristiwa matinya tujuh ekor sapi secara mendadak di Desa Laerung, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, jajaran Polsek Majauleng bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan. Dugaan sementara, kematian hewan ternak tersebut disebabkan oleh keracunan pupuk kimia yang disimpan secara terbuka.

Kapolsek Majauleng, Iptu H. Baso Hasbi, S.M., bersama Kanit Reskrim Aiptu Arisal, Bhabinkamtibmas Aipda Rudy, dan Aipda YS Rodeng, langsung menuju TKP di Lapapolo, Dusun Gattungeng, pada Selasa (15/2/2025). Mereka didampingi oleh Kepala Desa Laerung, Baso Umar, dan Sekdes Sudirman.

“Kami langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan warga terkait matinya tujuh ekor sapi. Saat ini kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Iptu Baso Hasbi.

Berdasarkan keterangan warga, tujuh ekor sapi tersebut ditemukan dalam kondisi mati di dua lokasi berbeda—empat ekor di kebun kacang hijau milik warga bernama Ambo Ajeng, dan tiga ekor lainnya di area persawahan.

Sapi-sapi tersebut diduga keracunan usai memakan atau menjilat pupuk kimia yang disimpan dalam ember secara terbuka.

H. Ambo Abang, pemilik sapi, menyampaikan bahwa ia menduga ternaknya mati akibat tidak sengaja memakan pupuk kimia di kebun milik warga.

“Kami akui ada kelalaian karena ternak kami lepas dan masuk ke kebun. Tapi menyimpan pupuk kimia dalam ember terbuka juga sangat berisiko,” ungkapnya.

H. Ambo Abang mengungkapkan, pihaknya meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang ditimbulkan, sekaligus menyatakan kesiapannya mengganti kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh ternaknya.

Polsek Majauleng saat ini tengah mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait.

Kasus ini menjadi perhatian publik, terlebih di tengah musim kemarau yang membuat banyak peternak melepas ternak mereka untuk mencari pakan secara mandiri di sekitar lingkungan desa.


Baca juga:
Sapi Mati Massal di Laerung, Pemilik Duga Keracunan Pupuk Kimia