Jakarta, penarakyat.com – Aice, merek es krim terkemuka di Asia Tenggara, kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan untuk kategori Es Krim pada ajang tahun kesepuluh Indonesia WOW Brand Award 2025. Acara yang diselenggarakan pada Rabu (26/2/2025) lalu semakin menegaskan posisi Aice sebagai pemimpin industri es krim yang memiliki hubungan loyal dengan konsumennya di Indonesia, khususnya kalangan Generasi Z.

Sylvana Zhong, Senior Brand Manager Aice Group, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, penghargaan ini merupakan bukti keberhasilan Aice dalam mempertahankan loyalitas pelanggan sekaligus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di pasar. Penghargaan yang diraih produsen es krim dengan volume terbesar di Indonesia ini telah ditorehkan selama enam tahun berturut-turut sejak 2019.

Aice Group mengapresiasi pengakuan atas konsistensi yang diberikan publik melalui penghargaan ini. Sylvana mengakui bahwa pencapaian ini juga menjadi pendorong bagi perusahaannya untuk terus berinovasi serta memastikan Aice selalu menghasilkan es krim berkualitas tinggi yang dapat memberikan kebahagiaan kepada konsumen.

“Aice merasa sangat terhormat atas penghargaan di WOW Brand Award 2025. Kemenangan Aice di WOW Brand 2025 membuktikan bahwa strategi Experiential Emotional Branding berhasil menciptakan keterikatan mendalam dengan Gen Z. Inovasi rasa yang relevan, kampanye interaktif, dan pengalaman brand yang engaging menjadikan Aice lebih dari sekadar es krim, tapi bagian dari gaya hidup mereka,” ungkap Sylvana Jumar 14 Maret 2025.

WOW Brand Award: Penghargaan Bergengsi bagi Merek Terbaik

WOW Brand Award sendiri telah menjadi penghargaan tahunan bergengsi yang diberikan kepada berbagai merek terbaik di Indonesia. Merek-merek ini dinilai berdasarkan kekuatan dan keberhasilan mereka dalam menarik perhatian konsumen serta mempertahankan posisi unggul di pasar. Penghargaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi merek yang telah menunjukkan kinerja luar biasa melalui survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight.

Survei tersebut dilakukan secara daring pada periode Oktober hingga November tahun lalu, dengan melibatkan berbagai responden, mulai dari kelas ekonomi B dan C, berusia 17-56 tahun, serta menggunakan customer path 5A: Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.

Sebagai tuan rumah WOW Brand Award, CEO MarkPlus, Iwan Setiawan, menjelaskan pentingnya penciptaan momen “WOW” yang berkesan bagi konsumen.

“Menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan adalah tantangan utama bagi semua merek. Momen ‘WOW’ sangat penting agar tetap diingat oleh konsumen. Untuk itulah, seorang brand manager dapat memanfaatkan storytelling, content marketing, community marketing, dan influencer marketing,” ujarnya.

Acara tahunan ini menghadirkan konsep Experiential Emotional Branding, yang menyoroti bagaimana sebuah merek dapat menciptakan pengalaman mendalam dan membangun keterikatan emosional dengan pelanggan mereka.

Aice: Es Krim Inovatif yang Mengharumkan Nama Indonesia di Mata Dunia

Sebagai merek es krim kebanggaan Indonesia, Aice berkomitmen untuk terus menghadirkan produk es krim lezat, sehat, dan berkualitas tinggi dengan bahan terbaik serta teknologi produksi yang modern. Inovasi adalah pilar utama Aice, yang terus menghadirkan berbagai varian rasa menarik sesuai dengan tren pasar.

Beberapa produk inovatif dari Aice antara lain Aice Sweet Corn, Aice Chocolate Crispy, Aice Histeria, Aice Mochi, serta Aice Crispy Ball. Aice juga berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman yang menyegarkan dan menyenangkan bagi konsumen melalui berbagai kegiatan, baik dalam inovasi produk, pemasaran kreatif, maupun inisiatif sosial yang melibatkan konsumen secara langsung serta kolaborasi dengan komunitas yang relevan.

Meskipun tingkat konsumsi es krim di Indonesia belum setara dengan negara maju, konsumsi es krim di Tanah Air terus meningkat. Es krim sangat disukai oleh semua kalangan dan telah menjadi camilan favorit masyarakat. Hal tersebut menyebabkan tingginya permintaan es krim, yang diiringi dengan semakin banyaknya varian es krim di pusat perbelanjaan, restoran, hingga pedagang es krim keliling.

Data menunjukkan bahwa tingkat konsumsi es krim di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada periode 2013-2018, konsumsi es krim mencapai 0,63 liter per orang per tahun, meningkat menjadi 0,7 liter pada 2019, dan kembali naik menjadi 0,73 liter pada 2020.

Melihat potensi pasar yang besar ini, Aice terus memperluas jangkauan pasarnya. Aice kini hadir di seluruh wilayah Indonesia, dari kota besar hingga pedesaan dan kepulauan. Selain itu, Aice juga telah memperluas pasar internasional ke negara-negara seperti Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Timor Leste, serta beberapa negara di Amerika Selatan dan Afrika, menjadikannya sebagai salah satu ikon es krim Indonesia di kancah global.

Menurut survei Key Trends Ice Cream in APAC dari Euromonitor International (Februari 2025), 38% konsumen di Asia Pasifik dikategorikan sebagai “Experience Seekers”—yakni mereka yang terbuka dengan pengalaman baru, seperti rasa lokal dan tekstur unik. Strategi Aice dalam menghidupkan kembali jajanan pasar melalui kemasan kekinian serta kolaborasi dengan banyak micro-influencer lokal turut meningkatkan konversi penjualannya di kalangan usia 18-24 tahun. Produk yang terdongkrak melalui strategi ini antara lain Aice Mochi dan Aice Histeria.

“Kami tak sekadar menjual es krim, tetapi juga mengarsipkan nostalgia sekaligus mempromosikan kekinian. Contohnya, Aice Mochi Klepon terinspirasi dari jajanan tradisional Indonesia. Kini, 60% pembelinya justru generasi muda yang penasaran dengan rasa masa kecil orang tua mereka. Begitu juga dengan tekstur unik pada es krim stik Aice Histeria, yang memungkinkan Gen Z menikmati es krim cake dalam porsi mini. Ini membuat mereka bukan hanya sekadar pembeli, tetapi juga agen budaya yang memperkenalkan es krim khas Indonesia ke kancah global,” jelas Sylvana.

Selain itu, Aice juga mengadopsi strategi penggunaan maskot dengan desain kekinian, lucu, dan berakar pada budaya lokal—sebuah tren yang berkembang pesat di industri makanan dan minuman.

Maskot es krim Aice Mochi Baby terbukti mampu menarik perhatian konsumen muda, terutama Gen Z, yang sangat menghargai keunikan dan kreativitas dalam produk yang mereka pilih. Bahkan, maskot ini sempat mencuri perhatian saat tampil dengan busana adat Indonesia dalam ajang Piala Dunia Qatar.

Penelitian yang dimuat dalam Formosa Journal of Applied Sciences tahun ini menjelaskan bahwa personifikasi merek melalui maskot memiliki pengaruh positif terhadap keterlibatan iklan dan sikap konsumen terhadap merek, yang pada akhirnya meningkatkan niat beli mereka.

Saat ini, Gen Z bukan sekadar konsumen pasif, melainkan kunci transformasi industri es krim Indonesia. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z membeli produk berdasarkan rekomendasi konten kreator di TikTok atau Instagram—platform tempat Aice aktif berkomunikasi sepanjang tahun lalu.

Besarnya permintaan es krim nasional, baik dari segi volume maupun variasi rasa, masih akan terus mendorong Aice untuk berinovasi dalam memberikan pengalaman yang menarik dan tak terlupakan bagi konsumen Indonesia.

“Es krim yang lezat, sehat, dan berkualitas tinggi akan selalu menjadi brand promise dari Aice,” pungkas Sylvana.

(*)