Sinjai, Penarakyat.com – Dalam upaya meningkatkan produktivitas tembakau, tim pengabdian masyarakat DRTPM Universitas Universitas Negeri Makassar berhasil menyelenggarakan kegiatan yang memberikan dampak positif bagi para petani tembakau di Desa Batu Belerang kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini berlangsung selama 3 Bulan mulai dari juli hingga September dan melibatkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa san masyarakat kelompok tani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani melalui beberapa pelatihan dan pendampingan guna untuk meningkatkan produktivitas tembakau di masa yang akan datang. Tim pengabdian memperkenalkan berbagai inovasi dalam budidaya tembakau yang diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas tembakau yang dihasilkan serta meminimalisir penggunaan biaya perawatan tanaman tembakau. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya pembuatan pupuk cair, pembuatan pupuk kompos dari limbah batang tembakau, pembuatan arang sekam, pembuatan green house dan pemberian alat berupa mesin pencacah batang tembakau.
Ketergantungan petani pada pupuk kimia dan pestisida kimia dalam melakukan perawatan tanaman tembakau cukup tinggi. Selain mahal, pupuk dan pestisida kimia, juga akan menimbulkan penurunan kualitas tanah serta menimbulka resistensi pada hama. Oleh karena itu, Tim PKM telah melakukan pelatihan berupa demonstrasi dan praktek pembuatan pupuk cair dan kompos kepada kelompok tani tembakau mulai dari tahapan persiapan bahan sampai pasca fermentasi dan siap untuk digunakan.
Selain batang tembakau, sekam padi yang dihasilkan pasca panencukup melimpah di daerah ini, Kegiatan PKM juga membekali keterampilan pemanfaatan sekam padi untuk membantu peningkatan kualitas dan kesuburan tanah pertanian. Arang sekam memiliki banyak manfaat bagi kesuburan tanah dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya tanaman tembakau. Arang sekam mampu menyerap dan menyimpan air, sehingga dapat membantu menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau sehingga mengurangi kebutuhan penyiraman yang lebih sering. Selain itu, arang sekam mengandung sejumlah nutrisi penting, seperti kalium, fosfor, dan magnesium yang dilepaskan secara perlahan ke dalam tanah, memberikan pasokan nutrisi yang berkelanjutan bagi tanaman.
Selain hama dan pupuk, masalah lain yang dihadai oleh petani adalah keadaan cuaca di kecamatan Sinjai Borong yang tidak menentu sehingga proses pengeringan yang dilakukan cukup lama dan membutukan tenaga lebih. Tim PKM dan mitra telah membangun green house yang berukuran 3 x 14 meter sebagai sampel dan membekali kelompok tani bahan berupa Plastik UV untuk pembangunan secara mandiri setelah panen.
Pada kegiatan PKM ini, Tim PKM juga menyerahkan satu unit alat berupa mesin pencacah batang tembakau sehingga proses penghancuran limbah batang tembakau bisa lebih mudah untuk pembuatan kompos.
Masyarakat Desa Batu Belerang menyambut baik kegiatan ini dan merasakan manfaat langsung dari penerapan metode baru. Bapak H. Umar, salah satu petani di desa tersebut, menyatakan, “Program pengabdian ini sangat membantu kami. Kami kini lebih memahami cara merawat tanaman tembakau dengan lebih baik dan efisien, dan teknologi yang diberikan sangat berguna”.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kegiatan pengabdian serupa di daerah lain, serta memotivasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.(rls/adv)