PAREPARE, Penarakyat.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare terus menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui berbagai program produktif.

Salah satu terobosannya adalah pemanfaatan lahan kosong di lingkungan Lapas untuk mendukung ketahanan pangan melalui budidaya tanaman pangan dan ikan air tawar.

Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam aspek pemberdayaan masyarakat, termasuk warga binaan, melalui sektor pertanian dan perikanan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang menitikberatkan pada pembinaan berbasis keterampilan dan kemandirian.

Kami ingin pembinaan di Lapas tidak hanya bersifat hukuman, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan dan semangat produktif agar siap kembali ke masyarakat,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, Rabu (09/04/2025).

Program ketahanan pangan ini turut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Parepare.

Penjabat Wali Kota Parepare bahkan terlibat langsung dalam penanaman bibit cabai bersama sejumlah instansi terkait.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), Pemkot Parepare menyalurkan bantuan berupa bibit cabai, kangkung, terong, pepaya California, serta benih ikan air tawar jenis Nila dan Lele Sangkuriang.

Hasil dari program ini kini mulai terlihat dan telah memasuki tahap panen oleh warga binaan.

Tak hanya fokus pada pembinaan internal, Lapas Kelas IIA Parepare juga menjalankan aksi sosial yang berkelanjutan.

Totok Budiyanto menyampaikan bahwa sebagian gaji pegawai Lapas disisihkan untuk membantu masyarakat sekitar, termasuk keluarga warga binaan, petugas kebersihan, panti asuhan, hingga warga terdampak bencana. “Bantuan ini kami salurkan secara rutin setiap bulan sebagai bentuk kepedulian sosial,” imbuhnya.

Lapas Parepare juga memberikan pelatihan keterampilan bersertifikat nasional bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkep sebanyak tiga paket selama tahun 2024.

Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kota Parepare guna mendukung pengembangan soft skill warga binaan.

Kami ingin warga binaan tidak hanya sekadar bebas, tapi juga siap bersaing, bekerja, atau bahkan membuka usaha secara mandiri setelah menjalani masa pidana,” tutur Totok.

Sebagai penutup, Kalapas Totok Budiyanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare atas dukungan nyata dan kontribusinya dalam program pembinaan warga binaan.

Program ini menjadi bentuk nyata sinergi antarinstansi dalam mendukung Asta Cita Presiden RI, 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM RI, serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan.(Ibas)