BONE, penarakyat.com — Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bone khususnya Bone Selatan tersendat. Bahkan pupuk di daerah tersebut diklaim langka.
Hal tersebutpun menuai sorotan keras dari sejumlah LSM di Kabupaten Bone, mereka menilai kelangkaan pupuk bukan hanya persoalan hari ini, namun jauh sebelumnya, kelangkaan pupuk kerap dikeluhkan, imbasnya lagi lagi petani harus merugi lantaran gagal panen.
“Kelangkaan tidak lepas dari ulah distributor nakal yang mana hingga saat ini belum juga menyalurkan bantuan pupuk kepada masyarakat, Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) dipertanyakan,” ungkap Ketua LSM Ampera, Andi Syam Mappasissi, Kamis (01/12/2016).
Sementara itu Ketua Dewan Penasehat Aliansi Jurnalis Bone (ALB) Andi Muhammad Ridwan, Mengatakan, Bupati mejanjikan pupuk mudah dan merata, tapi kenyataannya banyak masyarakat yang mengeluh disebabkan tidak adanya pupuk yang masuk selama beberapa bulan terakhir, padahal masyarakat sudah bayar ke distributor (PT Suryani).
“Dan ini terjadi hampir pada semua desa di wilayah Bone Selatan,” tegasnya.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak produsen dan pemerintah,
“Dalam hal ini KPPP Kalau seperti itu kinerjanya mending dibubarkan saja itu KPPP, ” kata Ridwan.
Sekedar diketahui, Pemerintah Kabupaten Bone, menggelontorkan anggaran Rp5 milyar sebagai biaya transportasi pupuk hingga ke pelosok, sehingga tidak ada lagi alasan harga pupuk subsidi berbeda dengan daerah lain.
Namun kenyataannya, di lapangan penyaluran pupuk sudah empat bulan tersendat, pertanyaannya kemana anggaran milyaran rupiah itu, sebagai biaya transportasi pupuk bagi petani. (atho)
Posted from WordPress for Android