WAJO, PenaRakyat.com – Keluhan warga soal koperasi simpan pinjam berbunga tinggi mencuat saat Anggota DPRD Wajo, Amran Ab Dai, menggelar reses masa persidangan II tahun 2025 di Desa Pakkana, Minggu (13/4/2025).
Sejumlah warga mengaku terjebak pada skema pinjaman dengan bunga mencekik hingga 20 persen. Salah satunya adalah Narti, warga Pakkana yang secara langsung menyampaikan keresahannya kepada wakil rakyat itu.
“Kami butuh modal usaha, tapi yang datang justru koperasi dengan bunga sangat tinggi, sampai 20 persen. Ini sangat memberatkan kami,” ungkap Narti.
Menanggapi hal tersebut, Amran menyatakan keprihatinannya atas maraknya praktik koperasi yang beroperasi secara legal, namun menjalankan praktik seperti rentenir.
“Saya sangat prihatin. Di tengah kesulitan ekonomi, masyarakat malah dibebani oleh lintah darat berbadan hukum. Pemerintah harus hadir memberi solusi permodalan yang sehat, misalnya melalui Dinas Koperasi atau BUMDes,” tegas Amran.
Politisi yang dikenal vokal ini juga berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga melalui koordinasi dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Disprindagkop) serta Komisi II DPRD yang membidangi sektor koperasi dan UMKM.
“Saya akan kawal agar Disprindagkop aktif mengawasi dan mengevaluasi koperasi-koperasi yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya itu, Amran juga menekankan pentingnya dukungan nyata terhadap pelaku UMKM, mengingat kontribusinya yang besar bagi perekonomian daerah.
“UMKM harus jadi prioritas. Setelah pertanian, sektor perdagangan—yang banyak digerakkan UMKM—menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB kita. Sudah waktunya ada kebijakan yang benar-benar memberdayakan sektor ini,” ucapnya.
Reses tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, seperti Sekretaris Disdukcapil, Kabid Disprindagkop, Kepala Desa Pakkana, serta warga dari desa-desa sekitar seperti Assorajang, Mario, Ujungbaru, Wewangrewu, Nepo, dan Tancung. (Adv)
Tinggalkan Balasan